Minggu, 15 Juli 2012

Salahku itu, yaa..

          Ini tentang bagaimana sebenarnya aku yang masih sulit menghilangkan perasaan. Namun bagaimana bisa aku melakukannya kalau kau saja masih tak pernah jujur.
         
          Bukannya aku menyalahkanmu, tapi mungkin penjelasan yang lebih lanjut bisa sangat berguna bagiku yang 'LoLa' ini. Mungkin seharusnya kau pasang label saja, "Baca aturan main, bila suka berlanjut hubungi dukun".

          Kamu sudah cukup jujur kok dibandingkan aku yang selama ini kau bilang selalu tak pernah mau terbuka denganmu. Tak pernah jujur yang aku maksud di sini adalah menjelaskan apa dan bagaimana sebenarnya aku harus bersikap. Kalau sudah salah pengertian seperti kemarin, siapa coba yang repot? Aku!

          Ini bukan pertama kalinya, lhooo..!! Ini sudah yang ketiga kalinya aku salah pemahaman. Dan sekali lagi aku tak bermaksud menyalahkanmu, hanya heran saja. Kenapa dulu saat aku tanyakan bagaimana hubungan kita, menjawab saja kamu tak bisa. Kalau sudah begitu, bagaimana aku tidak salah mengartikan kedekatan kita?

          Jadi yaa..benar saja repotnya buat aku. Aku harus obatin luka aku yang lagi-lagi terkena duri yang sama, sendiri lhoo..! Belum lagi aku harus menutupi mukaku karena malu akan diriku sendiri, 'apa yang sebenarnya aku lakukan ini? hanya terus menerus melukai'. Sudahlah tak perlu jelaskan pangjang lebar tentang apa yang mungkin sebenarnya tidak perlu, toh nantinya tetap saja tak akan 'ngEfek'. Selesai kamu baca ya sudah, sampai situ saja dan tak ada tindak lanjut (Tim Medis, kaleee..)

          Kamu selama ini tahu, atau memang sengaja pura-pura tidak tahu? Lalu apa gunanya selama ini kau selalu ingin mencari tahu keadaanku. Bukannya kePeDean, tapi kamu sendiri yang tunjukin kalau kamu masih sering perhatiin aku walaupun mungkin secara nggak langsung. Dari akun FB mungkin, dari omongan teman mungkin juga, dari akun blogku apalagi. Kalau begini apa aku disebut kePeDean?

          Kalau sudah tahu semua, sudah pasti seharusnya kamu mengerti dan tahu apa yang aku inginkan selama ini. Tapi apa? Nggak ada gunanya deh kalau gitu kamu selama ini coba buat cari tahu keadaanku. Aku bukannya nggak mau kamu tahu keadaanku, bukannya aku ngelarang kamu buat cari tahu apa yang kamu mau tahu dariku. Tapi, yaa..aku merasa aneh saja. Sebenarnya apa sih yang ada di pikiranmu? Bagaimana pola pikirmu sebenarnya!

          Ya sudahlah mungkin cukup sekian. Sekali lagi aku bukannya menyalahkanmu, tapi memang selama ini aku yang salah. Kamu yang benar, aku yang salah dan aku yang selalu salah! Oleh karena itu, menuliskan hal ini bisa membantuku menyadarkan akan kesalahanku sendiri bukannya ingin menyalahkanmu.