Memiliki perasaan yang mendalam terkadang menjadi sedikit menyulitkan, terlebih jika itu semua tak pernah terbalas. Sebesar apapun rasa yang dimiliki akan terasa sia-sia karena itu semua.
Tahu kah kamu? seseorang yang telah mau menghabiskan waktunya untuk mengagumimu akan terus melakukan hal yang sama, mencoba memperhatikanmu dan memberikan yang terbaik untukmu. Tak peduli dengan ucapan orang lain. Namun bagaimana jika kemudian semua perasaan yang ia miliki kau sia-siakan?
Mungkin mudah saja bagimu untuk menganggap hal tersebut sepele. Bahkan mungkin kau anggap ini hanya sebagai sebuah permainan, tapi tidak untuknya. Dengan tetap mencoba untuk tersenyum di depanmu padahal sakit yang ia rasakan dihatinya membuatnya menangis. Ia tak akan melakukan itu di depanmu, ia tak akan pernah memperlihatkan betapa terlukanya ia saat itu.
Pernahkah kau sadari, sebenarnya setangguh apa dirinya?
Ia tak pernah memaksamu untuk mengerti apa yang ia rasakan saat hatinya terluka, ia juga tak pernah memaksamu untuk ikut merasakan apa yang ia rasakan dan yang pasti, ia juga tak memaksa kau untuk ada dan menjadi miliknya selalu. Mungkin ada, harapan untuk tetap bersamamu dan menjadikanmu satu-satunya. Namun ia tak akan memaksa kau harus menjadi miliknya.
Yang ia inginkan memang dirimu, namun tidak jika itu hanya karena paksaan. Yang ia inginkan hanyalah kehadiranmu yang tulus menginginkannya. Karena semua tak berarti jika harus sebagai sandiwara belaka yang kau lakukan karena hanya ingin mengsihinya.
Yang ia inginkan memang dirimu, namun tidak jika itu hanya karena paksaan. Yang ia inginkan hanyalah kehadiranmu yang tulus menginginkannya. Karena semua tak berarti jika harus sebagai sandiwara belaka yang kau lakukan karena hanya ingin mengsihinya.
Jadi jika kau memang merasa sudah mengerti apa yang ia rasakan, apa kau akan tetap bisa tersenyum saat ia menangis..?