Jumat, 13 Desember 2013

Festival Bermain 2013 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Festival Bermain 2013 Fakultas Psikologi 
Universitas Muhammadiyah Malang

Anak akan mengalami yang namanya berkembang secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan sejak konsepsi sampai dewasa. Karakteristik tumbuh kembang spesifik terhadap usia anak. Pada anak usia prasekolah, pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah an meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir (Narendra, 2002). 

Anak usia prasekolah adalah anak yang usianya 3-6 tahun (Supartini 2004). Anak usia prasekolah itu menunjukan perkembangan motorik verbal dan keterampilan sosial secara progresif. Pada masa ini adalah antisiasme dan energy untuk belajar dan menggali banyak hal.

Perkembangan psikososial anak usia prasekolah menurut Erickson (1963) berada pada tahap inisiatif versus rasa bersalah dimana anak menunjukan imajinasinya meniru orang dewasa mengetes kenyataan atau fakta yang ada. 


Menurut Soetjiningsih (1995) kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara umum di golongkan menjadi tiga kebutuhan dasar yang salah satunya yaitu kebutuhan akan stimulasi mental yang merupakan akal bakal dalam proses belajar pada anak. Untuk memenuhi kebutuhan mental anak dibutuhkan kegiatan bermaian pada anak sehingga kebutuhan tersebut dapat terpenuhi sesuai tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Bermain merupakan istilah yang digunakan secara bebas sehingga arti utamanya mungkin hilang. Arti yang paling tepat ialah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkanya tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban (Hurlock 1999).

Bermain adalah hak asasi bagi anak usia dini yang memiliki nilai utama dan hakiki pada masa pra sekolah. Dunia anak adalah dunia bermain, dalam kehidupan anak-anak, sebagian besar waktunya dihabiskan dengan aktivitas bermain.Kegiatan bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan kepibadiannya. Bermain bagi seorang anak tidak sekedar mengisi waktu, tetapi media bagi anak untuk belajar. Setiap bentuk kegiatan bermain pada anak pra sekolah mempunyai nilai positif terhadap perkembangan kepibadiannya. 

Banyak sekali permainan yang dilakukan atau yang dimainkan oleh anak-anak usia pra sekolah. Bermain bisa dilakukan secara individual dan bisa juga dilakukan secara berkelompok. Melihat dari karakteristik permainan pada anak-anak, lebih menggunakan energinya untuk bermain, sehingga anak lebih suka bermain dengan beberapa temanya.

Dalam bermain anak-anak juga memerlukan media atau alat-alat apa yang digunakan dalam bermain, sebagai penunjang anak dalam bermain. Tempat yang luas sangat dibutuhkan oleh anak-anak karena anak mampu mengoptimalkan energy yang ada didalam dirinya sebagai melatih motorik atau otot-otot yang ada ditubuh anak-anak.

Permainan bola-bola salah satu permainan yang bisa dimainkan oleh anak pra sekolah yang dimana permainan ini mencakup aspek yang perlu dikembangkan di usia pra sekolah yaitu mampu mengembangkan sensori motorik, kognitif atau intelegensi, sosial, dan imajinasi.

Dari itulah mengapa pentingnya bermain pada usia pra sekolah. Karena anak akan mengopmalkan semua kemampuanya pada proses bermain. Dengan bermain anak akan mampu merasakan kesenangan dan anakpun akan merasa diterima oleh lingkunganya. Selain mendapatkan kesenangan bermain juga meningkatkan kepercayaan diri pada anak.

Tujuan Bermain
  Anak mampu mengoptimalkan seluruh organ tubuh, anak mampu meningkatkan imajinasi atau kreativitas, sebagai wadah dalam bersosialisasi dengan orang lain, dan mengembangkan intelektual.