Festival Bermain 2013 Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
Anak
akan mengalami yang namanya berkembang secara teratur, saling berkaitan dan
berkesinambungan sejak konsepsi sampai dewasa. Karakteristik tumbuh kembang
spesifik terhadap usia anak. Pada anak usia prasekolah, pertumbuhan berlangsung
dengan stabil, terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah an
meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir (Narendra, 2002).
Anak
usia prasekolah adalah anak yang usianya 3-6 tahun (Supartini 2004). Anak usia
prasekolah itu menunjukan perkembangan motorik verbal dan keterampilan sosial
secara progresif. Pada masa ini adalah antisiasme dan energy untuk belajar dan
menggali banyak hal.
Perkembangan
psikososial anak usia prasekolah menurut Erickson (1963) berada pada tahap
inisiatif versus rasa bersalah dimana anak menunjukan imajinasinya meniru orang
dewasa mengetes kenyataan atau fakta yang ada.
Menurut
Soetjiningsih (1995) kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara
umum di golongkan menjadi tiga kebutuhan dasar yang salah satunya yaitu
kebutuhan akan stimulasi mental yang merupakan akal bakal dalam proses belajar
pada anak. Untuk memenuhi kebutuhan mental anak dibutuhkan kegiatan bermaian
pada anak sehingga kebutuhan tersebut dapat terpenuhi sesuai tahap pertumbuhan
dan perkembangan anak.
Bermain
merupakan istilah yang digunakan secara bebas sehingga arti utamanya mungkin
hilang. Arti yang paling tepat ialah setiap kegiatan yang dilakukan untuk
kesenangan yang ditimbulkanya tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain
dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau
kewajiban (Hurlock 1999).
Bermain adalah hak asasi bagi anak usia dini yang
memiliki nilai utama dan hakiki pada masa pra sekolah. Dunia anak adalah dunia
bermain, dalam kehidupan anak-anak, sebagian besar waktunya dihabiskan dengan
aktivitas bermain.Kegiatan bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang
sangat penting dalam perkembangan kepibadiannya. Bermain bagi seorang anak
tidak sekedar mengisi waktu, tetapi media bagi anak untuk belajar. Setiap
bentuk kegiatan bermain pada anak pra sekolah mempunyai nilai positif terhadap
perkembangan kepibadiannya.
Banyak
sekali permainan yang dilakukan atau yang dimainkan oleh anak-anak usia pra
sekolah. Bermain bisa dilakukan secara individual dan bisa juga dilakukan
secara berkelompok. Melihat dari karakteristik permainan pada anak-anak, lebih
menggunakan energinya untuk bermain, sehingga anak lebih suka bermain dengan
beberapa temanya.
Dalam
bermain anak-anak juga memerlukan media atau alat-alat apa yang digunakan dalam
bermain, sebagai penunjang anak dalam bermain. Tempat yang luas sangat
dibutuhkan oleh anak-anak karena anak mampu mengoptimalkan energy yang ada
didalam dirinya sebagai melatih motorik atau otot-otot yang ada ditubuh
anak-anak.
Permainan
bola-bola salah satu permainan yang bisa dimainkan oleh anak pra sekolah yang
dimana permainan ini mencakup aspek yang perlu dikembangkan di usia pra sekolah
yaitu mampu mengembangkan sensori motorik, kognitif atau intelegensi, sosial,
dan imajinasi.
Dari
itulah mengapa pentingnya bermain pada usia pra sekolah. Karena anak akan
mengopmalkan semua kemampuanya pada proses bermain. Dengan bermain anak akan
mampu merasakan kesenangan dan anakpun akan merasa diterima oleh lingkunganya.
Selain mendapatkan kesenangan bermain juga meningkatkan kepercayaan diri pada
anak.
Tujuan
Bermain
Anak mampu mengoptimalkan seluruh organ tubuh,
anak mampu meningkatkan imajinasi atau kreativitas, sebagai wadah dalam
bersosialisasi dengan orang lain, dan mengembangkan intelektual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar