Sabtu, 28 Juli 2012

Rahmat Vs Rahman


A Rahmat
Mas Rahman
Bang Rahman

-Halo..
-Halo, Dek
-(Dek??) Ini siapa, yaa..
-Ini aku, Rahman..
-Owhh..
-A Rahman.. Kenapa, A..??
-Hmm..ya nggak kenapa-napa..
-Lagi dimana sekarang?
-Di rumah,
-Di rumah mana?
-Serang. Nggak jualan, yaaa..
-Apa??
-Nggak jualan, yaaa..
-Apa, Dek??
-(Tinngg..!! astagaaa..ini kan bukan a Rahmat si tukang Siomay..!!) Ehmm..nggak, kok..
Apaan, Dek?
-Eeeng..enggak, Kok..
-Kapan balik ke Malangnya?
-Hmm..ya, masih lama.. Habis lebaran deh kayaknya..
-Masih lama banget, yaa..
-Kenapa emang? Tumben nelpon?
-Yaa..kangen aja ma adek
-(Hehh?? Adehh..) Ehmm..gitu, yaa..

Eitssss..!! Tungguuu..tungguuuu..
(tepuk jidat) Plokkk..!! (Haduuuuuhhhh ini kan Mas Rahman, si cowok Madura tetangga belakang kost!) Hmm..salah kaaaann..Tapi?? Tadii aku sebut dia A Rahman!! Bego banget sihhhh..!!
Klikkk..!! (Putus telpon)
oOo
Haduuuuhh..sebenarnya nama kalian cuma beda satu huruf saja di akhirnya, tapi justru itu yang bikin aku kelimpengan alias bingung!!!
Yang pertama, A Rahmat itu sebenanya gampang saja membedakannya dari yang lain. Logat bicaranya sunda, selain itu biasanya kalau manggil aku ‘neng’. Dia sih jarang sampai telpon ke aku, sms saja jarang apalagi untuk telpon. Jadi yaaa..seperlunya aja sih biasanya.
Yang kedua dan ketiga, Rahman. Bedanya di sapaannya. Kalau yang dari Madura kenalanku di kampus, itu biasanya aku panggil Mas Rahman. Tingginya nggak jauh beda dari aku, atau mungkin bahkan aku yang lebih tinggi dari dia (Oh My God!!).
Nggak banyak yang aku tahu tentang dia, aku jarang sih respon sms atau telpon dia biasanya. Yang aku tahu dia itu mahasiswa Biologi semester akhir, September tahun ini dia bakal di wisuda, asal Madura, punya kakak perempuan yang sudah berkeluarga di daerah Sawojajar-Malang, kost di belakang kostku tepatnya lagi di mana sih nggak tahu aku, dan terakhir dia itu cowok yang selalu berusaha ngajakin aku ngopi setiap malam.
Di Malang memang enak kalau lagi nongkrong malem ditemenin sama minuman panas seperti kopi, susu, atau bahkan STMJ (Susu-telur-madu-jahe) tinggal pilih mau minum yang mana. Tapi maaf..aku sama sekali nggak tertarik dengan ajakannya selama ini. Aku selalu beralasan, ada tugas Mas, lagi di rumah saudara Mas, udah malem Mas, tau apalah yang inti sebenarnya aku memang nggak mau. Maklum lahhh..dia itu kenalanku dari si Tante, ibu kostu di Malang yang bilang katanya ada yang suka sama aku (Ihiiiiirrr,,tumben..).
 Tapi kalau yang satu laginya ini sih sebenarnya sudah jarang atau bahkan bisa dibilang nggak pernah lagi ada kontak. Biasa aku panggil Bang Rahman. Dia kakak angkatku di pondok yang asalnya dari Jakarta. Doi tuh berbadan besar, tinggi, muka killer, narsis abis, tapi masalah hati aduhaaaaaiii..perhatian sangaaaaat..!! Dan artis idolanya itu lhoooo..yang nggak aku sangka, Marshanda!! Iya, Marshanda yang biasa disapa Cha-cha itu ternyata idola tunggal dari seorang Bang Rahman. Bahkan karena si Abang narsisku itu nggak sampai bisa ngedapetin hati seorang Cha-cha, dia berniat kelak anak perempuannya harus-wajib-kudu’-mesti dikasih nama Marshanda!! Weewww..
Kembali ke Rahman versus Rahmat. Sebenarnya dengan hilangnya satu Rahman yaitu abangku Bang Rahman dalam daftar nama kembar siam itu, seharusnya sudah sangat membantuku untuk hanya mengingat dan membedakan dua orang saja. Yaitu antara A Rahmat dan Mas Rahman. Tapi tetap saaaajjaaaa..aku masih sering lupa membedakan mereka berdua.
oOo
Jadi kembali ke telpon yang dengan sadis aku putus begitu saja. Sebenarnya kasian, tapi aku juga sudah terlanjur malu salah anggap dia A Rahmat padahal sebenarnya Mas Rahman. Nggak lagi-lagi deh lain kaliiii..