Rabu, 30 Desember 2015

Berbagi Bersama PMI Peduli Sesama


Mengenang
1 Tahun

IBNU AFAN SOFIAN
Adik Sepupuku Tersayang



Kematian memang akan menghampiri dan pasti akan terjadi pada setiap orang. Termasuk bagaimana perjuangan adik sepupuku di tahun-tahun sebelumnya, sampai Allah SWT dengan kasih dan sayang merangkul kembali ke pangkuannya setahun yang lalu. Tulisan ini dengan tulus mbak tulis untuk mengenang adikku Almarhum Ibnu Afan Sofian, yang mungkin mbak nggak pernah tahu bagaimana kamu berjuang melawan penyakitmu. Mbak yang kebetulan kuliah di Jawa Timur ini, memang hanya bisa beberapa kali bertemu kamu. Bahkan saat Afan pergi, mbak ada di Malang. Maafin mbak, Afan. Mbakmu ini, dan keluarga besar sangat menyayangimu. Semoga kamu ditempatkan di Surga bersama orang-orang yang dirahmati Allah SWT. Amin.

Alm. Afan bersama Ibu 
Alm. Afan saat berkumpul dengan ayah dan kerabat
Alm. Afan yang mulai menutup kepala












Kematian yang menghentikan segala aktifitas keseharian yang biasa kita lakukan. Kematian yang kapan saja dapat menghampiri siapapun, kapan, dan entah karena sebab apa. Kematian dapat saja disebabkan karena kecelakaan, atau oleh bencana yang menimpa seseorang dan tak sedikit pula yang disebabkan oleh penyakit. Beberapa penyakit yang mematikan yang menyerang seseorang, biasanya telah berhasil me-nonaktifkan fungsi organ tubuh  kita. Terlebih organ vital manusia, seperti Jantung, Ginjal, Hati, atau yang lainnya. Karenanya, kewaspadaan pada berbagai wabah penyakit yang saat ini rentan hadir harus lebih kita tingkatkan.

Seperti pepatah mengatakan “sedia payung sebelum hujan”. Kesehatan merupakan prioritas utama saat ini untuk kita dapat terus beraktifitas, menjalankan segala kegiatan. Apapun itu. Sebaiknya kita harus dapat lebih menjaga dan memperhatikan kesehatan diri kita sendiri agar terhindar dari berbagai penyakit yang rentan hadir. Karena jika sudah jatuh sakit, maka aktifitas harian kita pun akan terganggu. Sebut saja seperti demam, sebagai contoh dari penyakit ringan yang sering muncul baik pada balita, anak-anak atau orang dewasa. Bayangkan jika demam hadir pada anda sebagai pekerja kantor yang setiap hari mendapat tugas kantor. Apa demam tidak mengganggu Anda? Tentu dan sudah pasti sangat mengganggu! Badan terasa lebih hangat dari biasanya, meriang, menggigil, badan menjadi terasa linu-linu dan belum lagi rasa pusing yang sangat mengganggu!. Dengan kita memberikan perhatian untuk tetap menjaga kesehatan, tidak saja hanya penyakit ringan yang dapat kita hindari namun juga menghindari diri dari berbagai penyakit lainnya yang jauh lebih membahayakan.

Tumor, Jantung, Stroke atau bahkan Demam berdarah adalah beberapa contoh penyakit yang dikenal sangat sering menyebabkan mematikan pada penderitanya. Bahkan saat ini penyakit-penyakit berbahaya tersebut tidak hanya akan menyerang pada orang-orang dewasa saja, banyak ditemui anak-anak atau bahkan balita meninggal dengan kasus penyakit ganas tersebut. Dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) (CNN, 14/05/2015), kementerian kesehatan menyatakan bahwa pada hasil dari Sample Regristration Survey, data menurut Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama kepala Balitbangkes selama kejadian 2014 dari 10 jenis penyakit yang sering menjadi penyebab kematian di Indonesia salah satunya adalah Cerebrovaskular atau pembuluh darah di otak seperti pada pasien stroke.

Beberapa penyakit berbahaya di atas mungkin selain disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat, penularan oleh kontak terhadap penderita, dan memang ada yang disebabkan lebih karena keturunan. Oleh karenanya kita harus merawat ligkungan sekitar tempat tinggal kita agar selalu bersih. Tempat tinggal yang bersih dapat membantu kita dalam menjaga kesehatan. Selain itu, pola hidup sehat juga harus kita terapkan sejak dini. Banyak minum air putih, mengkonsumsi sayur-mayur, buah-buahan, mengurangi makanan berlemak, memberikan ventilasi yang lancar pada rumah, menghindari polusi udara dan giat berolahraga. Tidak ada salahnya selalu menjaga kesehatan untuk menjaga kualitas hidup yang lebih baik, dan tak pernah salah pula jika kita peduli dengan lingkungan sekitar kita.

Sama halnya seperti menjaga lingkungan tempat tinggal kita, hal lebih luas dan lebih bermanfaat lagi yang dapat kita terapkan adalah dengan peduli lingkungan dan sesama. Dalam menjaga lingkungan dan peduli sesama yang membutuhkan, ada beberapa hal kecil yang dapat  kita lakukan seperti:
  • Saling menjaga kebersihan lingkungan
Sama seperti menjaga kebersihan rumah dan sekitarnya, menjaga kebersihan lingkungan memang sedikit lebih luas lagi jangkauannya. Hal ini dapat kita lakukan dengan tidak membuang sampah sembarangan, turut serta dalam kerja bakti warga, atau hal yang lebih ringan lagi adalah dengan mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak terpakai. Dengan begitu, selain dapat menjaga kelestarian lingkungan kita juga dapat nilai ekonomis dari barang daur ulang yang kita buat.
  • Sebagai relawan bencana alam
Hal terpuji lainnya adalah dengan kita dapat membantu mereka yang sedang membutuhkan. Letak geografis Indonesia sebagai negara kepulauan diantara samudera Hindia dan samudera Pasifik cukup menjadikan Indonesia sebagai negara dengan potensi bencana alam yang cukup besar. Karenanya Indonesia rentan akan bencana-bencana alam, mulai dari gempa bumi, banjir, tanah longsor, tsunami, gunung meletus atau bahkan kekeringan saat musim kemarau datang. Karenanya dengan kesediaan kita bersama sebagai relawan bencana alam, jangan pernah ragu untuk bergabung dengan PMI dalam program Ayo peduli bantu sesama agar kita dapat meringankan beban mereka yang kesulitan dan membutuhkan bantuan kita.
  • Donor darah 3 bulan sekali ke PMI
Jika tidak sempat dengan langsung membantu sesama, kita dapat saja meringankan beban derita mereka yang membutuhkan pertolongan dengan mendonorkan darah kita. Jika kita merasa sehat namun tidak memungkinkan untuk dapat ikut serta dalam menolong sesama, maka donor darah merupakan hal mulia yang dapat menjadi alternatif. Ingat dengan beberapa penyakit yang kita bahas diatas? Dan masih banyak lagi keperluan lainnya yang membuat mereka membutuhkan bantuan kita dengan darah yang kita donorkan.

Donor darah merupakan kegiatan dimana kita menyumbangkan darah kita bagi mereka yang membutuhkan. Donor darah atau tranfusi darah ini merupakan kegiatan yang sangat mulia, dimana kita mencoba membantu sesama dengan memberikan sedikit darah yang merupakan kebutuhan setiap tubuh manusia untuk mereka yang sangat membutuhkan. Cairan merah pekat ini diperlukan oleh tubuh untuk mengalirkan oksigen serta mengangkut segala zat-zat dan nutrisi sebagai keperluan metabolisme tubuh. Memberikan sedikit dari darah kita sama halnya dengan memberi setitik kehidupan bagi orang lain.

Bagaimana cara mendonor? Kegiatan transfusi atau donor darah ini dapat langsung kita lakukan di kantor PMI daerah tempat kita tinggal dan bergabung dalam kegitan Ayo peduli bantu sesama. Seperti ibuku yang bulan kemarin untuk pertama kalinya mencoba langsung untuk mendatangi PMI daerah di kota Serang. Atau juga biasanya banyak kita temui di area-area publik. Mungkin di area Car Free Day saat ada kegiatan Bulan Dana PMI, atau biasanya di tempat ayahku bekerja akan diadakan rutin oleh PMI sebagai usaha kepedulian terhadap sesama. Untuk pendonor yang mungkin baru pertama kali akan mendonorkan darah, akan dilakukan pencatatan data diri dan beberapa tes seperti tekanan darah, kandungan darah merah (hemoglobin), berat badan dan lainnya sampai calon pendonor dinyatakan boleh mendonorkan darahnya.


Apa itu PMI? PMI adalah sebuah organisasi di Indonesia yang bergerak untuk kemanusiaan. Kegiatannya banyak membantu warga Indonesia selama ini. Kegiatan PMI tidak hanya sekedar fokus pada donor darah saja. Banyak kegiatan sosial lainnya yang dilakukan, seperti mendirikan dapur umum saat bencana terjadi, memberikan pelayanan kesehatan, menyediakan ambulans. Selain itu, PMI juga memberikan pelayanan dukungan psikososial bagi korban bencana, Pelayanan pemulihan hubungan keluargaPembinaan generasi muda dan relawanPengolahan air bersih, dan sosialisasi atau diseminasi kepalangmerahan.

lomba blog terbaru
Atau jika tidak bisa bergabung sebagai relawan bencana atau pendonor darah dalam Ayo peduli bantu sesama, jangan khawatir! Kita tetap dapat bergabung dan membantu sesama dengan langsung berdonasi. Seperti Saya ini misalnya. Saya yang tidak diperbolehkan melakukan donor darah karena tekanan darah yang kurang, menjadikan Saya hanya dapat membantu mereka yang membutuhkan dengan berdonasi saja. Donasi dapat dilakukan bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia Ayo peduli bantu sesama dengan no rekening di bawah ini:

  1. Bank BCA Kantor Cabang Utama Thamrin Nomo Rekening : 206-38-1794-5 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.
  2. Bank MANDIRI Kantor Cabang Kramat Raya Nomor Rekening : 123-00-17091945 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.
  3. Bank DKI Kantor Cabang Utama Juanda Nomor Rekening : 101-03-17094-7 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta

Kita sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, termasuk untuk kita dapat berbagi. Dengan apapun itu bantuan yang kita berikan dan berupa apapun itu, akan menjadi titik kesempatan bagi mereka yang membutuhkan. Dan semoga, segala bentuk amal dan perbuatan baik yang kita lakukan di dunia menjadi tabungan abadi di akhirat. Rezeki, Jodoh dan Kematian setiap insan di dunia tidak ada yang pernah mampu menerka.

lomba blog terbaru



Kamis, 11 Desember 2014

Sayaaank Duuth..

Maaf kalau aku semakin membosankan..
Maaf kalau aku tidak lagi membanggakan..
Maaf aku menjadi posesif..

Sayaaank..Duuth..
Duuth jangan bosen yaa..
Maaf,
Belum bisa bikin duuth bahagia..

Kamis, 22 Mei 2014

Sayang Kamuuuu..

Aku percaya perkataanmu, aku bahkan percaya dengan usaha dan niat baikmu..

Karena ituuuu..

Aku berharap kau tak akan lagi menarik-ulur perasaanku, mengkhianati kepercayaanku..
 
Dengan begitu..
 
Maka aku juga akan terus berusaha mengimbangi niat serta usahamu dengan terus mengiringimu selalu dalam kepercayaanku

 

Berharap bisa kembali berdua itu pasti,
Maka saat aku melihat kau yang mau terus berusaha untuk kita kedepan yang lebih baik aku justru jauh lebih bersemangat untuk terus berusaha melakukan yang terbaik untuk kita berdua

Mulai saat ini, kembali Aku mohon..
Jangan kembali kau tarik-ulur perasaanku seperti sebelum-sebelumnya


Karena Sayang Kamu itu, PASTI

Senin, 07 April 2014

Kau bilang, awal kita dekat adalah karena jambu hijau



Kau bilang, awal kita dekat adalah karena jambu hijau. 

Saat itu aku masih baru mengenal kota ini. Malang. Sebagai mahasiswi baru, teman kelas yang aku kenal hanya beberapa orang saja termasuk Dimas. Dia adalah salah seorang dari lima teman lainnya yang sempat satu kelompok selama masa ospek berlangsung dan ternyata kita berada di kelas yang sama.


Saat aku tanya, kenapa jambu hijau? Kau pun menjelaskan bahwa  kau mulai memperhatikanku adalah saat suatu hari aku menghampiri Dimas yang juga duduk bersebelahan denganmu di depan kelas. Kau ceritakan bahwa aku bertanya kepada Dimas tentang dimana aku bisa membeli jambu hijau yang kebetulan memang saat itu sedang musim, namun aku tak tahu harus membelinya dimana. Kau katakan, di situlah kau mulai tahu sosokku. Kalau tidak salah itu saat kita masih sama-sama sebagai mahasiswa semester awal, empat tahun lalu.

Jika menurutmu itu adalah awal kau mengenalku, maka mungkin aku yang ternyata terlebih dahulu memperhatikan sosokmu. Waktu itu adalah saat dimana diadakannya pembagian kelompok yang diacak dengan kelompok lainnya untuk melakukan sebuah diskusi kecil di sebuah saung kecil yang berada tepat di depan Gedung Kuliah Bersama. Walaupun saat itu memang aku belum mengenalmu, tapi menurutku karena sepatu cokelatmu saat itu lah yang telah menarik perhatianku jauh hari sebelum kejadian jambu hijau. Kenapa sepatu..?? Entahlah, mungkin karena ketidaksengajaanku saat pertama kali melihatmu. Saat itu giliranmu untuk berbicara mengenai diskusi yang sedang kita bahas saat itu. Entah kenapa dari awal kau bicara, hanya sepatu cokelatmu itu yang terus aku perhatikan. Hingga kau selesai berbicara, aku baru sadar bahwa giliranku untuk menyampaikan pendapatku. Saat itulah aku mulai mengenal sosokmu. Seseorang yang sekilas kulihat tegas, rapih, dengan postur badan yang lumayan dan..menurutku itu semua menarik! 

Sudah habis satu semester berada di kelas yang sama dan membuat kita saling mengenal lebih dekat, adalah hal yang biasa-biasa saja untuk kita berdua. Tak lama setelah itu, entah bagaimana akhirnya kita memutuskan untuk pergi berdua saat tidaak ada hari kuliah. Setelah semalaman kita berkirim pesan singkat, kau menawarkan untuk keesokan harinya kita berdua pergi untuk bersantai.
 
Pagi itu kau menjemput di depan kostku. Kita pergi dengan tempat tujuan yang sebelumnya sama sekali aku belum ketahui letaknya. Kita tidak banyak mengobrol saat itu, hanya beberapa obrolan mengenai tempat-tempat wisata di kota Malang. Dan kau sangat senang mengejekku saat kau tahu bahwa selama kuliah di Malang hampir satu tahun itu aku sama-sekali belum pergi ke tempat-tempat yang ia tanyakan. Mungkin karena aku gugup karena itu adalah pertama kalinya aku pergi berdua yang menurutku ada perasaan yang aneh, aku pun tidak banyak bicara selain hanya untuk menanggapi beberapa obrolan saja.

Perasaan gugup saat itu juga lah yang kemudian kembali terjadi saat kau menanyakanku tentang sebuah komitmen. Antara percaya dengan tidak, antara ingin tertawa lepas karena senang, antara bingung. Tapi aku katakan ‘Iya Aku mau’ saat kau utarakan perasaanmu dan kau bertanya apakah aku mau untuk jadian denganmu. 

 
Aku akui itu memang bukan pengalaman pengungkapan perasaan oleh seseorang untuk pertama kalinya bagitu. Namun bagiku itu pertama kalinya aku menemukan sosok yang memang benar-benar nyaman untukku. Tidak mengekang, seseorang yang tidak keras kepala, santai, apa adanya, terlebih kau bukan orang yang posesif. Itu semua membuatku nyaman dan aku berhasil menjadi diriku sendiri di depanmu.

 

 
Aku sangat menikmati saat-saat berdua. Walaupun di kelas kita sedikit menyembunyikan hubungan kita, tapi ternyata ketahuan juga. Dan aku senang, ternyata banyak dari teman teman kelas yang mendukung hubungan kita. Semakin hari aku mengenalmu lebih jauh dari yang sebelumnya, maka semakin tumbuh perasaan sayang yang aku miliki untukmu.



Aku sangat menyayangimu, bagaimana pun keadaanmu selama ini. Sifat baikmu menutupi sifat burukku yang lebih sering moody selama ini. Sifat burukmu menjadi alasanku sampai saat ini untuk terus berusaha merubahnya menjadi lebih baik. Aku tahu kau mungkin sering kesal denganku yang sedikit-sedikit ngambek. Tapi sejujurnya aku terus berusaha untuk menghilangkan sifat tersebut. Aku hanya terlalu takut  kehilanganmu hanya karena sifat moodyku saat itu. Dan jika kau merasa aku sempat menjadi sangat posesif, maka itu hanya karena tidak ingin kau pergi. Aku begitu menyayangimu apapun dan bagaimana pun sikap, sifat dan kebiasaanmu.



Aku hanya ingin adanya kejujuran diantara kita berdua. Saling adanya keterbukaan dan komunikasi yang baik sebenarnya akan sangat membantu dalam hubungan kita yang sempat rusak. Aku sadar, aku sempat menjadi orang yang sulit menceritakan suatu hal apa pun itu kepadamu. Tapi itu semua bukan berarti aku yang ingin menutup-nutupi darimu. Aku hanya sempat menjadi orang yang sulit mengatakannya kepadamu. Perlahan dan sedikit demi sedikit pun aku berusaha untuk terbuka dan dapat mengkomunikasikan segalanya denganmu. Aku tidak ingin sampai ada kesalahpahaman diantara kita berdua. Yang aku ingin hanyalah kau memahami apa maksudku walaupun sering aku sulit mengungkapkannya langsung di depanmu.
 

Kesalahpahaman dan penjelasan yang tertunda dirasa menjadikan kita sering berjauhan, tapi lalu kembali berdua. Sampai pada permasalahan yang besar, dimana ada seseorang yang tidak menyukai hubunganku denganmu. Itu adalah awal permasalahan yang aku rasa menjadi adanya keadaan kita belakangan ini.
 
Saat itu aku yang sempat sulit menghadapi permasalahan, menjadi salah dalam bertindak. Aku yang sebenarnya berniat untuk menghindarkanmu dari masalah pribadiku dengan orang itu, justru menjadi akhir yang kau kira aku meninggalkanmu karena mungkin kau kira aku lebih memihaknya. Padahal tidak! Bukan itu yang aku maksud. Saat itu aku hanya berusaha ingin segera menyelesaikan masalah pribadiku dengannya dengan tidak membawa-bawamu, karena dia terus saja menyalahkanmu. Padahal justru semua adalah kesalahanku bukannya kesalahanmu.


Singkat cerita, akhirnya kita hanya putus nyambung yang tak jelas. Tak jelas menurutku karena tak ada kepastian yang pasti tentang bagaimana status hubungan kita. Terakhir aku tahu bahwa kau memang sudah putus dengan pacarmu itu, kita dekat. Tak lama aku merasa ada yang kau sembunyikan dariku. Aku tak banyak bertanya, hanya mengawasi dan mempelajari gerak gerikmu. Dan ternyata kau sedang dekat dengan adik tingkat kita yang bisa aku katakan dia cantik. Lebih cantik lah..dibanding aku. Jauuuhh..dehh kemana-mana. Yasudah, aku tak akan bertanya langsung, aku hanya akan terus mengikuti bagaimana keinginanmu. Tapi lama kelamaan, aku pun merasa aneh.

Entah aku atau kau yang berubah, semua menjadi terasa aneh walaupun memang kita dalam keadaan baik-baik saja. Aku pikir mungkin karena perasaanku yang sering tak menentu. Tak lama akhirnya aku kembali menanyakan hal itu. Apakah kau tak ingin memperjelas hubungan kita..?? untuk kedua kalinya pun kau masih terdiam. Dan sekali lagi kau hanya menjelaskan hal yang sama kepadaku dengan alasan yang sama seperti sebelumnya. Ya sudahlah, mungkin aku rasa aku saja yang terlalu memaksakan.

Tapi aku rasa ini bukan hal yang salah, sekali lagi dan untuk ketiga kalinya aku pun kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama. Jawaban yang kau berikan pun tetap sama. Entah lah, aku hanya ingin semua menjadi tenang. Ini semua aku rasa juga demi kebaikan kita berdua. Memberikan kejelasan tentang hubungan kita, sudah pasti itu untuk kebaikan kita berdua.

Jika memang kau tak ingin adanya hubungan lebih seperti dulu lagi, sebenarnya silahkan saja kau katakan. Itu semua akan memperjelas semuanya dan mempermudah. Jangan hanya menyembunyikannya. Kau mengajariku untuk bisa dengan jujur selalu terbuka denganmu, tapi kenapa kau sendiri tidak melakukan hal yang sama..?? Setidaknya jika memang tidak ada hubungan lebih diantara kita, aku tidak akan menyalahkan kau dekat dengan perempuan lain atau pun sebaliknya. Tidak ada kesalahpahaman seperti yang sudah-sudah, karena memang semua sudah kita putuskan berdua. Dan memang jika kau bersedia untuk melanjutkan hubungan, maka aku akan belajar untuk lebih menjadi yang terbaik lagi untukmu. Setidaknya aku sudah percaya sepenuhnya kepadamu meski ada seseorang yang dekat denganmu, aku tidak akan cemburu berlebihan. Kau pun boleh menegurku jika memang kau rasa aku terlalu dekat dengan seorang teman laki-laki ku. Itu semua adalah keputusan bersama untuk sebuah komitmen bersama, tidak hanya sepihak.

 Tapi inilah yang aku rasakan akhirnya. Aku rasa hanya aku yang dengan tulus memberikan semua untukmu. Perasaan sayangku, pengorbananku, perhatianku semua yang aku berikan selama ini sepertinya hanya kau anggap sebelah mata. Tak ada artinya. Aku perempuan, sebenarnya sulit untuk aku terus bertahan dengan keadaan seperti itu namun aku berusaha. Aku berusaha memperjuangkan bagaimana seharusnya hubungan kita ini akan kembali manis seperti sebelumnya. 


Dan sampai akhirnya menjadi seperti ini. Kau sudah terlebih dahulu memilih dia kembali dan menutupinya dariku. Itu sakit, terlebih aku mengetahuinya terlebih dahulu bukan dengan langsung dari pembicaraanmu. Kamu tahu..sekian lamanya akhirnya datang juga hal menyakitkan ini. Hal yang aku takuti akan datang, jauh hari sebelumnya. Tiga tahun. Tiga tahun menunggumu. Aku pun tak bisa berkata, apakah itu waktu yang cukup lama atau hanya waktu yang singkat. Yang aku tahu lamanya aku memperjuangkanmu, dengan mudahnya berakhir dengan kebenaran yang kau sembunyikan selama ini.
Maafkan aku. Aku mungkin sudah merasa sangat lelah saat ini. Aku sudah sangat letih dengan semua luka yang berulang kau cabik dan obati. Mungkin sudah seharusnya aku tahu diri. Seharusnya aku mulai mau menyadari bahwa inilah mau mu. Mungkin aku harus menghargai keputusanmu saat ini.

Maaf..
Aku tidak akan lagi memaksamu untuk bisa menyayangiku lagi seperti selama ini
Maaf..
Aku pun ingin bahagia, sama seperti kau meraasa bahagia telah mampu memilihnya kembali
Maaf..
Aku yang selama ini mungkin terlalu mengekangmu. Aku hanya ingin menjadi yang terbaik dan selamanya untukmu
Maaf..
Aku bukan perempuan yang cukup baik di matamu.

Maaf..

Jumat, 13 Desember 2013

Festival Bermain 2013 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Festival Bermain 2013 Fakultas Psikologi 
Universitas Muhammadiyah Malang

Anak akan mengalami yang namanya berkembang secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan sejak konsepsi sampai dewasa. Karakteristik tumbuh kembang spesifik terhadap usia anak. Pada anak usia prasekolah, pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah an meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir (Narendra, 2002). 

Anak usia prasekolah adalah anak yang usianya 3-6 tahun (Supartini 2004). Anak usia prasekolah itu menunjukan perkembangan motorik verbal dan keterampilan sosial secara progresif. Pada masa ini adalah antisiasme dan energy untuk belajar dan menggali banyak hal.

Perkembangan psikososial anak usia prasekolah menurut Erickson (1963) berada pada tahap inisiatif versus rasa bersalah dimana anak menunjukan imajinasinya meniru orang dewasa mengetes kenyataan atau fakta yang ada. 


Menurut Soetjiningsih (1995) kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara umum di golongkan menjadi tiga kebutuhan dasar yang salah satunya yaitu kebutuhan akan stimulasi mental yang merupakan akal bakal dalam proses belajar pada anak. Untuk memenuhi kebutuhan mental anak dibutuhkan kegiatan bermaian pada anak sehingga kebutuhan tersebut dapat terpenuhi sesuai tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Bermain merupakan istilah yang digunakan secara bebas sehingga arti utamanya mungkin hilang. Arti yang paling tepat ialah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkanya tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban (Hurlock 1999).

Bermain adalah hak asasi bagi anak usia dini yang memiliki nilai utama dan hakiki pada masa pra sekolah. Dunia anak adalah dunia bermain, dalam kehidupan anak-anak, sebagian besar waktunya dihabiskan dengan aktivitas bermain.Kegiatan bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan kepibadiannya. Bermain bagi seorang anak tidak sekedar mengisi waktu, tetapi media bagi anak untuk belajar. Setiap bentuk kegiatan bermain pada anak pra sekolah mempunyai nilai positif terhadap perkembangan kepibadiannya. 

Banyak sekali permainan yang dilakukan atau yang dimainkan oleh anak-anak usia pra sekolah. Bermain bisa dilakukan secara individual dan bisa juga dilakukan secara berkelompok. Melihat dari karakteristik permainan pada anak-anak, lebih menggunakan energinya untuk bermain, sehingga anak lebih suka bermain dengan beberapa temanya.

Dalam bermain anak-anak juga memerlukan media atau alat-alat apa yang digunakan dalam bermain, sebagai penunjang anak dalam bermain. Tempat yang luas sangat dibutuhkan oleh anak-anak karena anak mampu mengoptimalkan energy yang ada didalam dirinya sebagai melatih motorik atau otot-otot yang ada ditubuh anak-anak.

Permainan bola-bola salah satu permainan yang bisa dimainkan oleh anak pra sekolah yang dimana permainan ini mencakup aspek yang perlu dikembangkan di usia pra sekolah yaitu mampu mengembangkan sensori motorik, kognitif atau intelegensi, sosial, dan imajinasi.

Dari itulah mengapa pentingnya bermain pada usia pra sekolah. Karena anak akan mengopmalkan semua kemampuanya pada proses bermain. Dengan bermain anak akan mampu merasakan kesenangan dan anakpun akan merasa diterima oleh lingkunganya. Selain mendapatkan kesenangan bermain juga meningkatkan kepercayaan diri pada anak.

Tujuan Bermain
  Anak mampu mengoptimalkan seluruh organ tubuh, anak mampu meningkatkan imajinasi atau kreativitas, sebagai wadah dalam bersosialisasi dengan orang lain, dan mengembangkan intelektual.