Jumat, 27 Juli 2012

Aku masih terus mengharapkan perkembangan terbaik darimu


          Sudah hampir tiga bulan sejak kecelakaan bulan Mei lalu yang mengakibatkan luka serius yang kau alami sampai saat ini. Aku tak ingin kau menyerah. Aku yakin kau bisa mengalahkan ini semua.
          Seminggu lebih aku tak bisa datang menjengukmu. Bukan tak ingin sebenarnya, tapi aku terus terhalngi oleh Rabu-Kamis yang mengharuskanku untuk kontrol ke klinik, selain itu motor yang masih selalu digunakan ayah untuk bekerja karena mobil yang belum selesai perbaikan dan terakhir bulan puasa. Puasa yang baru beberapa hari aku jalani, aku merasa tak yakin saja bisa pergi kerumahmu aku takut, di tengah perjalanan aku jatuh pingsan di angkutan umum. Namun dengn seminggu itu, aku senang melihat perubahan yang ada.
          Walaupun sedikit, namun kau mampu menggerakkan kembali tangan kananmu yang sebelumnya tak bisa kau gerakkan. Sebelumnya juga aku sempat senang dengan perubahan yang sama di tangan kirimu. Tapi aku masih sangat sedih melihat kondisi tubuhmu yang semakin kurus. Jangankan tulang pipi, tulang rusuk, tangan bahkan kakimu pun sangat jelas terlihat seperti hanya tulang yang terbungkus kulit.
          Walaupun begitu, aku sangat bersyukur karena kau tak sampai hilang ingatan. Dalam keadaanmu yang seperti itu kau bahkan seperti tak peduuli dengan aku yang sudah tega mengkhianatimu. Satu orang yang terus kau nanti hanyalah aku, kalau pun ada selain aku itu mungkin Fathur anakmu. Aku mengerti, karena selama ini kau sering mengatakan bahwa yang paling kau harapkan dan kau inginkan hanyalah aku dan Fathur, meskipun dia anakmu yang bukan anakku.
          Aku terus berharap atas kesembuhanmu yang akan segera kembali memulihkan senyummu. Aku takongin teru melihat dan mendengar keluhanmu karena itu hanya akan membuatku sedih dan tak tega. Cepatlah sembuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar