Kadang
kehadiran seorang mantan itu menjadi sebuah hal yang menarik. Tapi tak jarang
juga justru menjadi sebuah hal yang dibenci. Mungkin diantara mereka merasa itu
menjadi sebuah hal yang menarikkarena bisa kembali bertemu dan melihat
seseorang yang pernah mereka sayangi, orang yang pernah hadir, dekat dan sempat
mengisi har-hari mereka. Namun bagi sebagian lagi mereka yang tak menyukai hal
itu, mungkin karena benar-benar tak ingin lagi membuka luka yang pernah ada. Memang
sulit rasanya, jika sudah merasa tersakiti, walau tak jarang juga banyak dari
mereka yang tersakiti bisa memaafkan.
Namun bagiku
kali ini bertemu kembali dengan seorang mantan justru hanya membuatku kesal.
Mungkin sebelumnyaperlu diketahui, pertemuan ini bukan dan tidak dengan adanya ‘main
hati’. Ini free dan memang benar-benar sudah tidak lagi membahas atau bahkan
sampai memunculkan kembali perasaan yang dulu ada.
Menyebalkan!
Memang benar, semua ini hanya membuatku kesal dengannya. Pantas saja tidak
banyak temanku yang juga satu angkatan saat ini mau bergaul dengannya. Sekarang
ini dia hanya disibukkan dengan sebuah urusan. Urusan yang mengatasnamakan
usaha dan mengagungkan moto sukses di usia muda dengan slogannya ‘Dah*ya*’ yang
selalu dan tak henti diucapkan. Yaa..itu sebuah bisnis yang ia kerjakan saat ini.
MLM.
Mungkin
tidak usah sebut merk,karena akujuga tak ingin dan tak bermaksud untuk
menjelek-jelekkan organisasi tersebut. Aku tak tahu betul dan tak banyak mengerti,
karena itu semalam aku sempat sedikit kembali mencari informasi tentang organisasi
tersebut. Dan ternyata dengan tak disengaja, aku menemukan sebuah akun di
sebuah jejaring sosial yang menentang dengan adanya organisasi tersebut.
Karena memang
penasaran, dengan ingin tahu seberapa antinya pemilik akun tersebut dengan MLM
tersebut maka aku sempat membaca beberapa statemen yang ada di dalamnya. Dari sana
aku yang memang tidak banyak mengerti hanya terus membaca, namun dari situlah
aku sedikit demi sedikit menemukan beberapa pernyataan yang memang bisa
dikatakan benar. Anggapanku tentang benar di sini bukan berarti menyalahkan,
sekali lagi bukann. Namun akumerasakan akan adanya kebenaran di dalamnya. Seperti
yang dikatakan oleh salah seorang di dalamnya, yaitu
“aku sempet diajakin temenku buat
ikutan, tapi karena waktu itu aku nggak ada doku aku tolak. Tapi dy malah
ngotot buat aku pinjem temen buat modal. Maksa banget gitu lagi, begitu aku
coba pinjem ke dy mlah smaskali nggak dipnjemn”
Mungkin
lebih jelasnya lagi, kapan-kapan aku akan pasang langsung deh pernyataannya. Yang
jelas, di pernyataan itu menjelaskan bagaimana seseorang menjalankan prospeknya
dengan iming-iming mampu membeli mobil setelah beberapa bulan mengikuti
kegiatan tersebut.
Mobil..??
ya jelas, siapa sih yang nggak mauu..?? Nah bagi mereka para calon member yang
memang merasa tidak memiliki uang untuk dijadikan modal, mereka dengan santai
menyarankan pada calon member tadi untuk menjual barang berharga yang mereka
miliki. Nah lohhh..
Yaaa..setidaknya
aku pernah dan ikut merasakan bagaimana rasanya berada di posisi si calon
member tadi. Di keadaan yang sedikit memaksa, aku diminta untuk mengikuti
kegitatan tersebut. Setelah aku katakan aku tak ada uang, justru ia
menyarankanku untuk menjaul hape yang aku miliki sekarang ini. Parahnya orang
yang menawarkanku untuk mengikuti kegiatan itu adalah mantanku sendiri
Owhh..tidak bisaaa..!!
Dari awal
sih, aku sudah sedikit tidak percaya dengannya. Karena yang aku lihat dia masih
di keadaan yang sama, tidak terlihat akan kesuksesan yang sering ia janjikan
jika mengikuti organisasi tersebut.Hhhhmm..
Yang aku
benci, caranya itu lhooo..
MLM nggak
manusiawi yang pernah aku tahu deh pokoknyaaaa..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar