Minggu, 01 Januari 2012

Arti kebersamaan semalam yang berbalas luka untukku..

Kamu tahu bagaimana rasanya menyayangi seseorang..??
Segala hal kamu lakukan untuknya. Hal yang tak biasa menjadi biasa, hanya untuk mencoba memberikannya kebahagiaan. Mencoba memberikannya hal terbaik yang kita miliki. Melihat kekurangannya, kita mencoba untuk melengkapinya. Memperhatikannya, mencoba untuk merawatnya sama halnya ia seperti suamiku sendiri.

Tapi apakah kau juga tahu, bagaimana rasanya semua itu terbuang sia-sia..?? Hilang dan hancur..
Sakit! Semua yang pernah aku lakukan seperti kembali padaku dengan hal yang tak sama. Semua itu sama halnya dengan Boomerang yang kembali dengan melukaiku. Menyakitkan!

Entah, aku sendiri kenapa tak sampai untuk menyadari semua ini. Aku seakan seperti kepala batu, yang keras mencoba untuk tetap menyayangimu meski tak lagi kau seperti yang dulu. Tak lagi menjadi orang yang memang menyayangiku.

Baru saja semalam. Aku bisa kembali merasakan apa yang kini tak pernah lagi aku dapatkan darimu. Tapi apa yang kemudian terjadi..?? Sorenya aku mendengar dari ucapanmu sendiri bahwa kau dalam perjalanan untuk menjemput pacar baru mu itu untuk berlibur di sini, di kota Malang. Lalu..apa arti dari kebersamaan kita semalam..?? Apa itu semua kau lakukan hanya sekedar karena belas kasihanmu untukku ini..??

Jauh sebelum ini semua berlanjut menjadi sangat jauh, aku pernah katakan padamu, "Sekirannya kau tak mau tuk menyayangiku, tak usah lagi kau hiraukan aku! Aku tak ingin kau berikan kebaikanmu hanya sebagai belas kasihanmu saja dan bukan karena perasaan yang memang ada untuk menyayangiku". Entah apa yang ada di pikiranmu saat itu, aku tak pernah tahu. Yang aku tahu, saat ini aku benar-benar terluka dengan sebuah kenyataan. Kau hadirkan kembali luka itu. Kau berikan itu, dengan sadar mu. Dengan senyummu di sana yang berdua, kau hadirkan kembali air mata ini.

Entah, seberapa bodohnya aku ini. Aku bingung, tergontai ke sana kemari. Tak tahu lagi apa yang harus aku lakukan, tak tahu lagi harus berbagi dengan siapa. Hingga akhirnya tak ada lagi yang bisa aku ajak bicara, kecuali satu temanku yang mau berbagi denganku. Sahabatku sejak kecil, sahabatku yang tahu bagaimana sosok Ayu yang apabila sudah menyayangi seseorang selalu 'kekeuh' dengan pilihannya itu. Aku pun sempat bercerita dengannya, dan yang aku dapat hanya cacian yang selalu keluar untukku itu. Anji**, brengs**, tolo* dan semua cacian lainnya.

Aku ucapkan, Terima Kasih..
Kau telah tunjukkan hal terindah bagiku, dosa termanis yang pernah aku lakukan..
memberikan yang terbaik, yang kemudian hanya bisa terbuang, terabaikan dan sia-sia..
...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar