Minggu, 07 Oktober 2012

Think of..

 Tidak semudah itu. Walaupun sudah berada tepat di depan mata, tak segampang dengan apa yang dibayangkan..

Berfikir lebih matang



//( > _ <" )\\

Rabu, 12 September 2012

Alun-alun Kota Batu-Malang, Jawa Timur

 Wellcome..!!

Selamat datang di Kota Wisata Batu! Kali ini hanya sebagai pembuka perjalanan, kita hanya akan berkeliling di alun-alun kota Batu.

Pusat kota Batu ini memang di kenal asik untuk dijadikan tujuan bersantai dengan teman-teman terdekat, keluarga, atau dengan pasangan kita (kita..??). Seperti pada foto disamping, kali ini ada Boboo dan Ve sebagai teman jalan-jalan kita kali ini (kita lagi..??) Okeh..!! Saya saja bukan kita..
 



Nahhh..untuk kalian yang ingin datang ke sini, nggak perlu repot seperti dua teman saya ini...
Transportasi seperti angkutan umum sangat banyak di sini. Jadi untuk kalian yang memang tidak membawa kendaraan pribadi, alias NGETENG ga usah khawatir.

JANGAN CONTOH KEDUA TEMAN SAYA..!!
---------------------------------->>>>>>>
Koplak, bukan..?!?!?
Mereka repot-repot sewa Invisible Car milik Mermaid Man dan Barnacleboy kali tuhh.. 



Wooowww..ada buah apel raksasa..!!
Naahhhh..itu dia salah satu ikon kota wisata kali ini, buah apel. Kenapa apel..?? Denger di denger sihhh..kota Batu dikenal akan hasil perkebunan Apelnya yang yahud..maka jadilah buah Apel sebagai ikon kota ini. 

Walaupun buah apel yang dihasilkan sip, jangan berharap buah-buah apel tersebut bisa kalianmakan, guys..!! Hahhhaaaa..bisa ompong gigi kalian! Itu buah Apel bohongan, namanya juga hanya sebagai ikon kota..
Hiihhhiiiiiy..





 Nahhh..di alun-alun kota Batu ini selain bisa menghirup segarnya kota Apel, otomatis mata akan segar melihat pemandangan sekitarnya. Lihat saja foto kedua teman saya ini, dengan latar belakang Bianglala di belakangnya kita juga di suguhkan dengan pemandangan alam yang sangat asri. Pegunungan di sekitar kota, menjadikan udara di Batu menjadi segar, berbeda sekali bukan, dengan daerah perkotaan yang hanya punya gedung tinggi. Pilih manaaa..??







Sudah capek keliling, foto-foto di alun alun ini maka silahkan istirahat sejenak. Hehhheee..
Kalian diperbolehkan untuk membawa makanan dan minuman di sepanjang area alun-alun kota Batu ini, tapi kalian juga harus tetap menjaga kebersihannya yaaa..Area alun alun ini dilengkapi dengan tempat sampah hampir di setiap sudutnya, jadi tidak ada alasan buat kalian yang mau buang sampah sembarangan karena selain itu juga akan ada staf keamanan yang akan menegur jika kalian membuang sampah sembarangan di area alun-alun ini. Bagi perokok juga sudah disediakan Smoking Area di sudut alun-alun. Keep Clean, guys..!!



Sampai disini jalan-jalan kali ini!

Sudah sore..saya capek..tuhh lihat sendiri, udah senja khaannn..

Walaupun tempat ini dibuka sampai hampir tengah malam..Capek tau kalau mau di ceritain semuanya. Intinya tempat ini asyiiikkk..keenakan kalian kalau di ceritain panjang-panjang! Samperin sendiri gihhh..!!




See You..

Minggu, 12 Agustus 2012

Untukmu, semua yang bisa Aku berikan..

You and Me: Kamu yang selalu ingin berfoto denganku, bahkan di keadaanmu yang saat ini hanya bisa tidur dan tak bisa banyak berbuat apa-apa.

Saat kau bilang Ibumu memminta kau untuk tidak lagi memiliki hubungn khusus dengan siapapun, mungkin aku bisa menerimanya. Tapi aku tidak suka dengan perkataan yang terakhir kau ucapkan saat aku menjengukmu kemarin.


"Kalau gue nggak ada nanti, silahkan loe cari orang yang bisa gantiin gue buat nemenin loe. Silahkan, loe cari cowok yang bisa bikin loe bahagia. Gue ikhlas, gue rela ngelepas loe buat orang lain. Asal dia bisa bahagiain loe, gue ikhlas.."


Kenapa harus kata-kata itu yang kamu ucapkan saat itu?
Cepat Sembuh. Aku berharap kau cepat mendapatkan kesembuhan. Selain itu Aku ingin kau terus bisa bersabar menerima keadaan ini dan tetap bersemangat untuk kesembuhanmu.


Aamiiiiiinn..



Minggu, 05 Agustus 2012

Memory of..

Menunggu, memang menjadi sebuah hal yang lebih seringnya menjenuhkan. Seperti saat ini, walaupun tidak banyak berharap tapi ingin sekali rasanya mengetahui sekedar dengan kabarnya yang ada saat ini.

Dari banyaknya sosial media, Facebook memang merupakan sosial media yang semakin banyak digunakan. Dan terkadang dari sanalah banyak terdapat manfaat positif jika digunakan juga dengan sehat. karena itu, saat ini aku mencoba untuk kembali menemukannya melalui media tersebut.

Tidak sulit sebenarnya, kita cukup menuliskan nama yang dimaksud pada kolom search. Namun itu pun jika kita beruntung. Banyak dari para pengguna akun biasanya tidak menuliskan nama asli mereka. Lebih bagus jika yang digunakan itu adalah nama panggilan, tapi lain cerita lagi jika sudah dengan nama yang neko-neko dan aneh.

Seperti aku yang coba menuliskan nama panggilannya karena memang aku lupa dengan nama aslinya. Nama yang sering ia gunakan untuk mengudara menyapa para pendengar setianya, Odie. Cukup sulit, atau bahkan aku memang tak dapat menemukanmu. Namun ada satu akun dengan nama yang sama yang menampakkan foto profil mirip dengannya. Di foto tersebut seorang laki-laki tengah memainkan sebuah alat musik keyboard.

Tak ragu, akupun menulis sebuah pesan untuk si pemilik akun tersebut. Entah benar ia atau bukan aku tak tahu. Pesan yang aku kirim belum mendapat respon dan jawaban yang aku tunggu. Bahkan sampai saat ini.

Dari alis, mata, hidung, dagu, benar-benar mirip dengannya. Tak heran memang dengan alat musik yang tengah dimainkan, karena ia aku kenal memang sebagai seorang yang menggeliti dunia musik. Selain sebagai seorang penyiar radio komunitas, ia sering diminta untuk menjadi seorang pembawa acara dari panggung ke panggung pada acara-acara tertentu. Aku masih ingat, saat pertama kali dia mengajakku untuk jalan. Saat itu seharusnya ia membawakan sebuah acara cukup besar di alun-alun kota, tapi karena ia merasa sudah berjanji denganku ia justru meminta temannya untuk menggantikannya.
Itu adalah sebuah rangkaian acara ramadhan dimana yang menjadi penyanyi pengisi adalah grup band Radja dan Bondan. Aku sebelumnya tak tahu kalau memang seharusnya ia yang membawakan acara tersebut. Di tengah perjalanan saja ia baru mengatakannya. Anehnya malam itu memang kita ingin melihat acara musik tersebut, kenapa tidak ia jalankan saja pekerjaannya toh aku juga masih bisa melihatnya. Tapi setelah aku tanyakan hal itu, jawabannya justru membuatku besar kepala.

"Kalau aku ngisi acara, kamu sama siapa?"

"Aku kan bisa nonton sendiri di depan, kamu ngemci ya ngemci aja.."

"Di sana itu pasti rame, artis besar yang dateng bukan artis lokal!"

"Iya, tapi sebelumnya juga aku pernah kok nonton konser begitu"

"Tetep aku nggak mau!"

"Kenapa, sihhh.."

"Kamu mikir donk, emang aku tega ngemci tapi ninggalin cewek aku sendirian di konser rame begitu..??"

"Atau aku bisa nonton di belakang panggung sama kamu, nggak apa.."

"Udahhh..aku udah minta Al buat gantiin aku. Sekarang kita nonton konser itu bareng-bareng aja kan lebih enak, kamu nggak bakal ada yang gangguin nanti.."

Memang benar, ditempat ramai seperti itu sendirian sebagai seorang cewek itu bahaya. Buktinya aku yang waktu itu udah ditemenin cowok aja masih ada yang ngisengin. Udah gitu rame banget lagi, kesnggol sana..kesenggol sini..kaki keinjek, badan kejepit salah-salah kalau kita nggak kuat bisa jatuh pingsan. Tapi sekali lagi, bener kata dia dan untung dia mau temenin aku.

Itu terakhir kali aku bisa lihat konser musik. Untuk sekarang bahkan sama sekali tak ada yang bisa diajak untuk nonton bareng. Karena kejadian itulah, sampai sekarang aku masih ingat baiknya dia. Walaupun sebenarnya bisa saja dia jahat ke aku, secara usia kita yang lumayan jauh.

Aku yang dulu masih duduk di kelas dua SMP, sedangkan dia sudah tiga tahun lulus SMA saat itu. Dengan perbedaan umur yang dapat dikatakan aku yang masih polos saat itu bisa saja aku dibodohinya, tapi itu tidak ia lakukan. Ia benar-benar menganggapku. Ia juga sangat menghormati aku sebagai perempuan. Ia sangat mengerti bagaimana memperlakukan perempuan dengan lembut.

Aku sempat saat itu menanyakan mengapa ia begitu baik denganku, mengapa ia sangat menganggapku walaupun kita kenal belum lama. Ia menjawab bahwasannya ia saat itu hanya hidup dengan seorang ibu yang sudah tua di kampungnya di Brebes. Ia katakan bahwasannya ia tak pernah sampai ingin membuat seorang perempuan menangis, karena ia mengerti betul bagaimana seorang perempuan begitu pun dengan ibunya yang sama sekali tak ingin ia likai perasaannya.

Benar-benar seorang yang penyayang yang mengerti perasaan perempuan. Sayang saat ini aku sudah kehilangan kontak dengannya. Seorang teman dekatku sempat juga satu angkutan dengannya dan ia bilang bahwasannya saat itu ia dengan seorang perempuan. Dan kabar yang tak kalah mengejutkan sempat terdengar tiga tahun yang lalu bahwasanya ia sudah menikah. Namun tak lama ia sempat menghubungiku dan saat aku tanyakan tentang hal itu, ia menyalahkan kabar burung itu. Ia katakan bahwasanya sama sekali tak sampai pernah ia menikahi seorang perempuan.

Terakhir kali aku melihatnya, seusai konser di pondokku. Secara tak sengaja dan benar-benar tak di duga aku bisa bertemu dengannya di tempat itu. Sayang saat itu aku tak bisa menghampirinya. Mungkin lain waktu akan aku tulis bagaimana pertemuan singkatku dengannya saat itu

Sabtu, 04 Agustus 2012

Friends are..

Ada yang tahu mungkin, mereka ini siapa..??

Mereka semua adalah pengurus bagian keamanan di pondok pesantren Daar El Qolam angkatan 35. Ya, angkatan dimana Saya juga ada di dalamnya sebagai pengurus perpustakaan.

Secara tidak sengaja, siang tadi ada salah satu dari mereka yang kembalimenyapaku melalui akun facebookku. Dia termasuk seseorang yang dulu juga sempat dekat denganku, walaupun tak lebih sebagai seorang teman. Karena itulah saya kembali teringat akan memori yang ada selama Saya berada di pondok pesantren, terlebih untuk koordinasi bagian Amen ini.

Kenapa Saya menyebut koordinasi tersebut Amen dan bukan Keamanan? Karena memang sebutan keamanan disana lebih sering disebut amen, dibandingkan dengan asal kalimatnya keamanan.

Pada bagian ini, kurang lebih ada empat atau lima teman laki-laki yang dekat denganku. Sebagian dari mereka mungkin teman yang memang pernah satu kelas denganku, namun sebagian lagi ada juga yang memang dekat secara tidak sengaja. Seperti salah satunya adalah teman yang aku kenal dari kelas sebelah yang saat itu benar-benar tidak disengaja bisa akhirnya berkenalan dengannya.

Dia adalah laki-laki yang berada di pojok sebelah kiri foto. Seorang berbadan gemuk yang dengan bebas merentangkan tangannya. Namanya Nuim Efkar Anadza. Dia anak seorang dosen universitas islam di daerah Tangerang. Ia juga tinggal di daeran Ciputat dengan keluarganya, meskipun salah satu dariorang tuanya berasal dari daerah Petir

Ingat betul dengan namanya?

Hehheee..ya mungkin karena memang sempat dua kali berada dikelas yang sama dengannya, atau mungkin juga karena banyak teman yang dulu menyambung-nyambungkan namaku dengannya.

Maksudnya?

Jadi kalau di kelas, setiap pergantian study, kan sudah pasti ada pengabsenan ulang. Benar begitu? Nahh..seringnya diwaktu para guru mengabsen anak kelas lebih sering iseng dengan nama yang disebutkan satu persatu. Mereka selalu menyambung nama-nama anak laki-laki dengan anak perempuan dan begitu pun sebaliknya.

Nggak ngerti?
Contohnyaaa..
Guru           :  Fikri..
Anak Kelas :  Permatasari..
Guru           : Devita..
Anak Kelas  : Ruliawan..

Termasuk juga dengan namanya ataupun sebaliknya namaku yang juga dijadikan bahan hiburan mereka.
Guru           : Nuim..
Anak kelas  : Wulan Sary..

Hahhaaa.. ada saja hal yang dijadikan untuk menghilangkan jenuh di dalam kelas. Salah satunya yamemang seperti itu.

Kembali ke teman-temanku di bagian Amen ini. Selain Nuim si gendut, ada juga sebelahnya Agus. Yaa..kalau tidak salah namanya memang Agus, tapi Saya lupa dengan nama lengkapnya. Hehheee..maklum saja, temanku yang satu ini memang tak pernah ada dalam satu kelas denganku. Saya kenal dengannya mungkin karena ulahku juga yang saat itu iseng.

Jadi ada satu teman perempuanku yang suka dengannya, dia bilang Agus itu seperti artis! Hahhaaa.. katanya sih mirip samaaa..Dimas Beck..!! Memang sihhh..anaknya termasuk tinggi, putih, badannya juga sedikit kurus begitu. Karena si teman perempuanku suka malu-malu tapi mau, akhirnya Saya yang jadi mak comblangnya. Tapi alih-alih karena Saya ketahuan yang selama ini mengiriminya surat yang mengatas namakan teman peremmpuan saya tadi, malah dia cuma mau deket sama aku. Hahhaaa.. ada sajaaa..

Lanjut ke temanku yang lain. Ini ada seorang teman yang sempat satu tahun berada dalam kelas yang sama denganku, sama seperti Nuim waktu itu. Namanya Nana Suryana atau biasanya lebih sering di panggil Nasur. Nasur? Iya, Nasur. Karena memang pada saat itu ada dua nama yang sama dalam satu kelas, yaitu Nana. Nana yang satu Nana Suryana dan yang kedua ada Nana Komarudin. Masing-masing dipanggil Nasur dan Nako, sesuai dengan nama lengkap yang mereka miliki

Jika mengingat namanya, Nana suryana. Itu mengingatkan juga dengan pengalaman konyol yang Saya alami selama berada dalam satu kelas yang sama dengannya dan juga dengan Nuim saat itu. Mungkin kalian sudah ada yang membaca postingan bulan kemarin yang menyinggung pengalaman di pondok. Nasur lah yang saat itu sempat seperti menjadi seorang wasit di dalam kelas hanya karena seseorang berusaha dan meminta Saya untuk menjadi pacarnya. Hahhaaay..

Lupakan pengalaman konyol, sekarang coba kita beralih ke temnku yang selanjutnya. Seorang dengan badan gemuk, melebihi berat badan seorang Nuim Anadza (mungkiiiiinn..). Dia berada dibarisan belakang kedua dari kanan foto. Namanya Faris Fauzi Arif (kalau nggak salah..). Temanku yang satu ini memang satu-satunya teman laki-laki yang ngegemesin! Badannya gemuk, kulitnya putih bersih, dan satu lagi yang bikin seneng suaranya yang merdu. Walaupun sedikit malu-malu jika diminta untuk menyanyi, namun suaranya memang bisa dikatakan bagus.

Doi anak dari pengasuh pondok, jadi dia termasuk keluarga besar pondok itu sendiri. Saya akui, untuk temanku yang satu ini memang benar-benar seseorang yang saya sukai. Sukai dalam artian seorang teman yang mampu membuat saya terhibur. Bisa di bilang saya mungkin penggemarnya, jangan salaaahh..si ayah dari Aa (panggilan akrab Faris) juga seorang yang Saya kagumi, lohh...

Beliau guru yang juga sempat mengajar Saya saat itu. Beliau termasuk sosok yang baik hati sebenarnya, mungkin hanya saja karena tampang yang sedikit keras yang membuat orang berpikir beliau jahat.Padahal tidak. Selama Saya diajar oleh beliau tak sampai ada yang dimarahi. Itu membuktikan bahwasanya selama kita tidak melakukan kesalahan, maka tak perlu ada yang ditakuti terlebih jika berhadapan dengan beliau.

Dan satu lagi teman laki-laki yang juga sempat satu kelas denganku adalah Hasbuy. Seorang yang ada pada barisan depan, ketiga dari sebelah kiri foto. Namanya Hasan, tapi karena banyak teman yang memanggilnya buaya jadilah namanya Hasbuy alias Hasan Buaya. Kata mereka sih dia itupunya kelebihan bibir, makanya dipanggil buaya. Padahal menurutku tidak. Dan bahkan memang benar-benar tidak ada kelebihan yang mereka maksud. Yahhh..mungkin hanya sebagai gurauan mereka saja.

Hasan bisa dikatakan adalah teman yang setidaknya sering mendengarkan ceritaku di kelas saat sela pergantian jam pelajaran berlangsung. Dia sering memberiku solusi atau sekedar nasehat ringan jika aku dalam permasalahan.

Begitulah kiranya. Sebenarnya masih banyak yang ingin diceritakan, tapi ini saja dulu  mungkin cukup. Mereka yang tidak disebut dan diceritakan bukan berarti tak mengenalnya. Namun memang disini adalah mereka yang sempat dekat denganku saat itu.

Kamis, 02 Agustus 2012

Enaknya kalau sampe' dimarahin bokin sendiriiii..

Hahhaaa..
Maph ya Deri ku, sayaaank..
Aku pengen iseng ke kamu kali ini. Bukan maksud buat ganggu hubungan kalian, cuma mau tau aja gimana respon kamu kalo aku send wall di akun FBmu. Lagian kamu juga jahat sih ama cewek kamu sendiri. Masa beraninya diem-diem sms aku, ngumpet-ngumpet dari dia. Bodoooh..!!

Jadi, sekali lagi maph yaaa..
Hahhaaa..
Lain kali jangan suka main-main dibelakang cewekmu..!!

Sekali lagi, aku nggak maksud buat ganggu hubungan  kalian. Tapi kalau emang gara-gara kiriman di wall itu bikin kalian ribut, hehheee..
Anggep aja bonus buat kamu, Deri sayaaank..

Makanya jangan nakal jadi cowok,
Emank enaaaakkk..!!

Rabu, 01 Agustus 2012

Bad Time..

Haishhh..
Kalo boleh jahat aku mau matre aja deh ke cowok! Hahhaaa..ketularan penyakit temen sendiri. Tapi kalau nggak boleh ya udah nggak jadi kok, belum di catet ini sama malaikat. Niat jahat sih, jadi malaikat juga bae hati ngasih peluang buat mikir-mikir lagi.

Bosen! Semuanya sama aja, begituuuuu muluuu..!!
Bukan Saya tega, tapi kalian sendiri yang bikin Saya begini..!!

 

Mantan nyebeliiiiiin..!!


Kadang kehadiran seorang mantan itu menjadi sebuah hal yang menarik. Tapi tak jarang juga justru menjadi sebuah hal yang dibenci. Mungkin diantara mereka merasa itu menjadi sebuah hal yang menarikkarena bisa kembali bertemu dan melihat seseorang yang pernah mereka sayangi, orang yang pernah hadir, dekat dan sempat mengisi har-hari mereka. Namun bagi sebagian lagi mereka yang tak menyukai hal itu, mungkin karena benar-benar tak ingin lagi membuka luka yang pernah ada. Memang sulit rasanya, jika sudah merasa tersakiti, walau tak jarang juga banyak dari mereka yang tersakiti bisa memaafkan.
Namun bagiku kali ini bertemu kembali dengan seorang mantan justru hanya membuatku kesal. Mungkin sebelumnyaperlu diketahui, pertemuan ini bukan dan tidak dengan adanya ‘main hati’. Ini free dan memang benar-benar sudah tidak lagi membahas atau bahkan sampai memunculkan kembali perasaan yang dulu ada.
Menyebalkan! Memang benar, semua ini hanya membuatku kesal dengannya. Pantas saja tidak banyak temanku yang juga satu angkatan saat ini mau bergaul dengannya. Sekarang ini dia hanya disibukkan dengan sebuah urusan. Urusan yang mengatasnamakan usaha dan mengagungkan moto sukses di usia muda dengan slogannya ‘Dah*ya*’ yang selalu dan tak henti diucapkan. Yaa..itu sebuah bisnis yang ia kerjakan saat ini. MLM.
Mungkin tidak usah sebut merk,karena akujuga tak ingin dan tak bermaksud untuk menjelek-jelekkan organisasi tersebut. Aku tak tahu betul dan tak banyak mengerti, karena itu semalam aku sempat sedikit kembali mencari informasi tentang organisasi tersebut. Dan ternyata dengan tak disengaja, aku menemukan sebuah akun di sebuah jejaring sosial yang menentang dengan adanya organisasi tersebut.
Karena memang penasaran, dengan ingin tahu seberapa antinya pemilik akun tersebut dengan MLM tersebut maka aku sempat membaca beberapa statemen yang ada di dalamnya. Dari sana aku yang memang tidak banyak mengerti hanya terus membaca, namun dari situlah aku sedikit demi sedikit menemukan beberapa pernyataan yang memang bisa dikatakan benar. Anggapanku tentang benar di sini bukan berarti menyalahkan, sekali lagi bukann. Namun akumerasakan akan adanya kebenaran di dalamnya. Seperti yang dikatakan oleh salah seorang di dalamnya, yaitu
“aku sempet diajakin temenku buat ikutan, tapi karena waktu itu aku nggak ada doku aku tolak. Tapi dy malah ngotot buat aku pinjem temen buat modal. Maksa banget gitu lagi, begitu aku coba pinjem ke dy mlah smaskali nggak dipnjemn”

Mungkin lebih jelasnya lagi, kapan-kapan aku akan pasang langsung deh pernyataannya. Yang jelas, di pernyataan itu menjelaskan bagaimana seseorang menjalankan prospeknya dengan iming-iming mampu membeli mobil setelah beberapa bulan mengikuti kegiatan tersebut.
Mobil..?? ya jelas, siapa sih yang nggak mauu..?? Nah bagi mereka para calon member yang memang merasa tidak memiliki uang untuk dijadikan modal, mereka dengan santai menyarankan pada calon member tadi untuk menjual barang berharga yang mereka miliki. Nah lohhh..
Yaaa..setidaknya aku pernah dan ikut merasakan bagaimana rasanya berada di posisi si calon member tadi. Di keadaan yang sedikit memaksa, aku diminta untuk mengikuti kegitatan tersebut. Setelah aku katakan aku tak ada uang, justru ia menyarankanku untuk menjaul hape yang aku miliki sekarang ini. Parahnya orang yang menawarkanku untuk mengikuti kegiatan itu adalah mantanku sendiri Owhh..tidak bisaaa..!!
Dari awal sih, aku sudah sedikit tidak percaya dengannya. Karena yang aku lihat dia masih di keadaan yang sama, tidak terlihat akan kesuksesan yang sering ia janjikan jika mengikuti organisasi tersebut.Hhhhmm..
Yang aku benci, caranya itu lhooo..
MLM nggak manusiawi yang pernah aku tahu deh pokoknyaaaa..!!

Selasa, 31 Juli 2012

Kamuuuuu..


Kamuuu..
Makin cakeeep aja! Lama ga liat, lama ga ketemu bikin gemes aja.

Aku baru sadar, ternyata kamu tuh cocok pake baju apa aja, yaa.. Mau kamu pake baju warna merah, warna item, pake kemeja biru, kemeja abu-abu, bahkan pake seragam kerjamu aja keren. Cakep tau, aku suka..

Nggak percaya..??
Waktu itu khan aku ketemu kamu di tempat kerja kamu. Inget nggak..?? waktu itu lhoo..yang aku jadi pembimbing anak-anak buat study ke tempat kerjamu. Pas banget yah, waktu itu aku lagi jarang banget ketemu kamu gara-gara kamu yang jarang masuk kuliah.

Aku yang tahu jadwal kuliah kamu, setiap hari dimana kamu harus kuliah aku selalu ingetin.
“Kuliah?”
“Aku nggak masuk, Yu..capek banget pulang kerja tadi pagi.”
Kalau udah begitu balesan kamu kalau aku tanya kamu kuliah apa nggak, aku nggak bisa lagi nyalahin kamu.

Nah karena waktu itu yang emang kamu sibuk sama kerjaan, jadi kamu sering bolos kuliah. Dengan gitu, aku juga jadi jarang bisa ketemu kamu di kampus. Jadi begitu aku diminta buat jadi pembimbing anak-anak bimbel, akulangsung jawab

“Bisa, Bu!” dengan semangat 45’

Ya pastinya aku semangat banget, soalnya aku udah tahu kemana tujuan study anak-anak bimbel kali ini. Tujuannya ya tempat dimana kamu kerja. Hehheee..pas banget juga hari itu kamu jadwal siang. Jadi aku udah bisa tebak kalau aku bakal bisa ketemu kamu di sana.

Begitu sampai di tempat, ternyata acara diadakan dilantai dua. Aku sebelumnya nggak pernah bimbing study begitu, jadi nggak tahu kalau emang acara bakal diadain di lantai dua. Yang bawain acara waktu itu dua cewek, kayaknya itu temen kamu dehh.. soalnya aku sering lihat di foto-foto akun fb mu.

Sedikit kecewa karena hampir setengah jam di situ aku nggak juga ngeliat kamu. Tengok kanaaaaann..tengok kiriiiiii....
Akhirnya aku coba sms kamu aja. Sebenernya sih biasanya kamu simpen hape di loker kalau lagi jam kerja. Tapi waktu itu aku berharap kamu diem-diem simpen hapemu di kantong seragam kerjamu.

“Aku di lantai dua,”

Satu menit..tigaa..limaa..sampai sepuluh menit belum juga ada balesan dari kamu. Mmungkin kamu memang simpen hape di loker. Sedikit kecewa..

Tapi nggak lama seelah itu, ternyata ada acara untuk turun langsung ke dapur dan ada sesi anak-anak untuk bikin es cream. Turun ke dapur? Hmm..pasri kamu di sana..!!
Kembali sedikit bersemangat karena adapikiran bahwa aku akan melihatmu di sana. Yaa..kalau di lantai dua tidak ada, pastinya di lantai dua nanti kamu ada donk..

Setelah sebelumnya berbalik melewati belakang dapur, akhirnya sekarang aku dan rombongan kurcaci-kurcaci imutku masuk lewat pintu depan. Dari sana,penyakit sudah mulai kumat. Salting!

Saking senengnya, saking nggak sabarnya, saking dan sakiiiiing aku rasanya nggak bisa nahan senyum. Karena nggak mau dilihat aneh sama pengunjung lainnya karena aku senyum-senyum sendiri akhirnya aku tahan.

Untuk masuk ke dapur anak-anak harus bergantian dengan kelompok yang lainnya karena tak mungkin lima puluh dua anak langsung masuk ke dalam dapur. Sambil menunggu giliran kelompok kurcaciku masuk dapur, aku coba mengarahkan pandanganku mengelilingi sekitar. Dan akhirnya tak lama berhenti tepat dimana aku akan menghampii nanti. Dapur!

Euhhh..!! Seneeeeeng..!!

Akhirnya aku bisa liat kamu lagi! Cakepnya kamu waktu itu pake seragam kerjamuuu..
Karena saking senangnya, akhirnya sekali lagi aku ingin rasanya tersenyum lebar selebar-lebarnya. Haduuuuuhhh..pengeeen rasanya waktu itu aku lompat-lompat! Seneng bisaliat kamu ditempat kerja!

Rasa girangku udah nggak ketahan lagi rasanya. Begitu juga dengan pengennya aku nyengir. Karena emang udah nggak kuat pengen nyengir, aku sedikit jongkok dan menarik adik kecil di sebelahku untuk kemudian mendekat.

Dengan senyum sok ramah ala pembimbing yang handal, akhirnya aku ajak bicara si kurcaci cantik itu

“Adeeekk..bentar lagi mau belajar bikin es cream, yaaa..”
Si adik kecil pun tersenyum mendengar omonganku tadi. Sedangkan aku, menggunakan kesempatan itu untuk melepas senyumku yang sedari tadi aku tahan dan tahan. Dan terus tersenyum lebaaaaaarrrrr..

Sedikit-sedikit aku curi pandang. Sedikit melirik dan melihat kamu yang sibuk di dapur sana. Seneeeeng..

Tapi nggak lama setelah itu ternyata kamu jalan kearahku. Ehmm..kamu ternyata bener mau nyamperin aku! Senengnyaaaa..

“ Hey,Yu..” sambil kamu arahin tangan kamu ke aku

“ Hey, Han..” aku bales deh jabatan tangan kamu

“Ihh..gemeesss!!” nggak tahan aku yang emang gemes bisa liat kamu waktu itu, aku cubit pipi kamu.

“Ehh..ehh..sakit..”

“Hehheee.. maaf, habis gemes! Sibuk?”

“Hehhee.. ehmm, nggak juga sih paling baru nanti sore rame. Kebetulan juga khan weekand gini”

“Owhh..”

“Yaudah, aku balik ke dapur lagi yaa. Nggak enak sama yang lain!”

“Owhh, iya. Ati-ati, Han..!!”

“Sip” sambil jalan balik ke dapur


Ughhh..dari situ aku terus pengen senyuuuuum..
Sayang Cuma bisa gangguin kamu sebentar. Walaupun waktu aku masuk dapur juga aku sempet lagi-lagi cubit kamu. Tapi yang kedua kalinya aku cubit perutmu. Hahhaaa.. habis kamu ngegemesin, sihhh..

Cukup bikin seneng lahhh..
And lain kali kalau emang ada study buat ke sana, aku orang pertama yang bakal bilang..
SETUJUUUU..!!

Senin, 30 Juli 2012

Terus ingat kamuuu..

Selama di RSUD Serang Bulan Juni
Ada pesan di kun Fbku. Isinyaa..

De..
Kok belum sms Aa sih?
Aa Cuma mu ktemu aja
Aa nggak akan berharap lebih kok
Aa tau kita udah punya jalan masing-masing


oOo
Maaf sebelumnya, bukan maksud jahat nolak ajakan buat kita ketemuan. Tapi jujur, rasanya udah males aja buat nostalgilaan. Aku dah cukup pusing sama urusan cowok. Aku ngerasa bosen sama hal yang satu itu. Jadi kalaupun dibilang ‘nggak akan berharap lebih’, tapi jalan pikiranku udah ogah deh buat kearah sana!

Tugasku sekarang cukup buat rawat and perhatiin dia. Dia yang lebih membutuhkan aku. Karena tenyata cuma dia yang mau memaafkan kesalahan terbesarku saat aku sempat berpaling darinya, dan ternyata hanya dia yang berusaha terus ingin mempertahankan aku dan hubungan kita berdua, dia yang serius ingin menjalani ini semua. Karena sudah banyak kesalahan yang aku lakukan selama ini, sekarang aku ingin menebus semua itu.

Karenanya jangankan untuk pergi berlibur, kepikiran untuk itu saja aku sudah tak ingin. Sepertinya tak pantas saja jika aku harus bersenang-senang diatas penderitaannya saat ini. Apa pantas aku makan enak, sedangkan dia disana belum tentu sudah makan atau belum? Apa tega aku pergi bersenang-senang tertawa senang, sedangkan dia disana hanya bisa terbaring mengharap kedaanganku?

Rasanya ingin menangis saja jika aku harus ceritakan ini semua. Harus ceritakan bagaimana kondisinya saat ini kepada setiap orang yang ingin mengetahui keadaannya. Jangankan untuk bercerita dengan orang lain, mengingatnya sendiri pun aku sering membuat mataku sendiri sembab.
Terakhir aku jenguk kamu

Bukan maksud ingin berAlay-alay ria, tapi memang sekarang ini aku terus teringat kamu. Terlebih pada saat makan. Ceritamu saat terakhir kali aku menjengukmu, mungkin orang lain tak akan percaya terbukti dengan salah seorang teman baikku yang sudah mendengarkan ceritaku. Jangankan orang lain, aku saja sedikit tak percaya dengan itu. Apa benar setega itu orang tuamu sampai memberimu makan dengan lauk yang sudah basi?
“Loe kemaren nggak tau kan, gue dikasih makan sama ibu ayam bau!”

“Bau? Basi maksudnya?”

“Iya, ayam basi! Percaya nggak loe? Orang tua gue sampe segitu teganya sama gue!”

“Yakin ayam basi?”

“Tuh khan, loe aja nggak percaya ama gue”

“Ya bukan nggak percaya ama loe, nggak percaya aja kalau emang bener sampe segitunya”

Aku sering takut kamu hanya salah tnggap setiap kali kamu menceritakan penyiksaan yang kamu alami di rumahmu sendiri dan terlebih oleh orang tuamu. Seperti ceritamu tentang perlakan keras yang kau sering dapatkan dari ibumu.

“Kemaren dada gue di injek sama ibu!”

“Diinjek?”

“Iya, diinjek!”

“Kok gitu?”

“Nggak tau!”

“Ayah yakin?”

“Tuh, kan! Loe selalu nggak percaya sama cerita gue”

“Ya bukannya gituuu..”

“Udahlahh..!!”

“Iya, maaf.. Percaya kok! Coba ayah ceritain kok bisa sampe begitu..”

Maaf..bukannya aku tak ingin percaya dengan semua omonganmu. Aku hanya ingin pastikan apakah itu benar atau tidak. Aku takut itu hanya khayalanmu. Kamu sering cerita hal yang aneh-aneh yang sering aku anggep sebagai hal yang tidakmungkin terjadi, karena itu aku takut khayalanmu yang terus mengganggumu bukannya tak mempercayaimu.

Yaa..karena semua hal itulah membuat aku terus kepikiran dengan keadaanmu. Bukan maksud mau dangdutan ‘Mau makan teringat padamuuu..mau minum teringat padamuu..’ mau apa lagi dah aku nggak hapal! Ya tapi itu sih terserah yang baca aja,mau dibawa kemana.

oOo
Jadi untuk menerima tawaranmu untuk kita ketemuan, sepertinya tidak. Aku ingin istirahat sejenak. Istirahat mengurusi urusan lain, terlebih untuk hal yang selalu berhubungan dengan hati dan perasaan. Aku cukup muak yang hanya selalu mendapat belas kasihan, tapi bukan sebuah rasa sayang yang tulus. Aku Muak dengan kepura-puraan. Aku muak terus mendapat balasan yang menyakitkan saat berurusan dengan itu semua.

Merubah Style..?? Haruskah..??


Sekarang makin banyak tawaran buat makin cantik. Hehheee.. Mulai dari banyaknya model baju yang bermunculan, jenis dan macam hijab yang makin menjamur, belum lagi makeup yang menawarkan kulit mulus, licin sampai putih kayak tembok. Cewek mana coba yang nggak ngiler kalau udah diiming-iming begitu.
Kebetulan, temen deketku dia pinter makeup. Akhirnya nih, karena seringnya liat dia moles-moles muka nggak sadar aku jadi sampe ikut-ikutan. Aku yang cuek ma penampilan aja bisa kebius tuh, gimana yang lain..?? Belum lagi, kemarin ini ditawarin buat ikut pake produk yang dia pake. Alamaaaakk..jangan bikin orang kelimpengan donk! Masalahnya bukan nggak mau, tapi ente kasih harga jangan disamain dooonk..!! hehhee..
Sumpahhh..
Selama aku tinggal kuliah di Malang, banyak banget perubahan dari temen-temenku yang ada di sini. Jangankan temen deket, tetangga sampe anak-anak tetangga yang dulunya cebol-cebol kayak anak kecebong sekarang?? Gila abis merekaaa!!
Pokoknya, klau dilihat tuh yaa..kok kayaknya aku aja yang dari dulu nggak pernah berubah and menrubah penampilan. Ketinggalan atau emang nggak tau style..??
Contohnya si Okta. Dia ade kelasku and baru masuk di salah satu universitas di Serang. Dia mahasiswa baru yang otomatis ade kelasku aja udah stylist banget!! Gaya rambut sering banget dia ganti, baju dia ok punya, makeup muka nggak ketinggalan. belumlagi nih yaaa.. kalau udah pose and pasang tampang di depan kamera, astagaaaa..tua banget gayanya alias kereeeen!! Dewasa gitu tuh keliatannya. Whalaaaaahhh..!!
Ada lagi..ada lagi..!!
Yang ini dari banyak temen-temen cewekku yaang dari pondok. Kita satu angkatan. Ada sebagian dari mereka yang dulu tuh aliiiiiim banget! Urusan ma cowok tuh bisa dibilang sama sekali nggak pernah denger tuh dia deket sama si ini atau si itu. Tapi sekarang..?? Punya bokin yang juga ternyata satu angkatan..!! bukan itu ajaaa.. yang dulunya cueeek banget sama penampilannya sekarang jadi cantek abeeeeesss..!!
Hahhaaa..
Jadi makin bingung! Sebenarnya ini yang salah yang mana yahhh..?? Sebenarnya perlu nggak sih perubahan diri kayak yang mereka lakuin itu? Apa perubahan diri juga berarti merubah pula apa yang menjadi diri kita sebenarnya? Pribadi kita?
Aku nngak pernah sampai mau bisa berubah dari pribadi aku yang ada. Jadi selama ini aku merasa nggak berani. Kayaknya bukanlah seorang Ayu jika dia menjadi sangat glamour.. Tapi apa dengan seperti itu aku jadi dianggap sebagai cewek jadul..??
Ampuuuuuun..!! Banyaknya macam style malah bikin aku kelimpengaaan..