Minggu, 12 Agustus 2012

Untukmu, semua yang bisa Aku berikan..

You and Me: Kamu yang selalu ingin berfoto denganku, bahkan di keadaanmu yang saat ini hanya bisa tidur dan tak bisa banyak berbuat apa-apa.

Saat kau bilang Ibumu memminta kau untuk tidak lagi memiliki hubungn khusus dengan siapapun, mungkin aku bisa menerimanya. Tapi aku tidak suka dengan perkataan yang terakhir kau ucapkan saat aku menjengukmu kemarin.


"Kalau gue nggak ada nanti, silahkan loe cari orang yang bisa gantiin gue buat nemenin loe. Silahkan, loe cari cowok yang bisa bikin loe bahagia. Gue ikhlas, gue rela ngelepas loe buat orang lain. Asal dia bisa bahagiain loe, gue ikhlas.."


Kenapa harus kata-kata itu yang kamu ucapkan saat itu?
Cepat Sembuh. Aku berharap kau cepat mendapatkan kesembuhan. Selain itu Aku ingin kau terus bisa bersabar menerima keadaan ini dan tetap bersemangat untuk kesembuhanmu.


Aamiiiiiinn..



Minggu, 05 Agustus 2012

Memory of..

Menunggu, memang menjadi sebuah hal yang lebih seringnya menjenuhkan. Seperti saat ini, walaupun tidak banyak berharap tapi ingin sekali rasanya mengetahui sekedar dengan kabarnya yang ada saat ini.

Dari banyaknya sosial media, Facebook memang merupakan sosial media yang semakin banyak digunakan. Dan terkadang dari sanalah banyak terdapat manfaat positif jika digunakan juga dengan sehat. karena itu, saat ini aku mencoba untuk kembali menemukannya melalui media tersebut.

Tidak sulit sebenarnya, kita cukup menuliskan nama yang dimaksud pada kolom search. Namun itu pun jika kita beruntung. Banyak dari para pengguna akun biasanya tidak menuliskan nama asli mereka. Lebih bagus jika yang digunakan itu adalah nama panggilan, tapi lain cerita lagi jika sudah dengan nama yang neko-neko dan aneh.

Seperti aku yang coba menuliskan nama panggilannya karena memang aku lupa dengan nama aslinya. Nama yang sering ia gunakan untuk mengudara menyapa para pendengar setianya, Odie. Cukup sulit, atau bahkan aku memang tak dapat menemukanmu. Namun ada satu akun dengan nama yang sama yang menampakkan foto profil mirip dengannya. Di foto tersebut seorang laki-laki tengah memainkan sebuah alat musik keyboard.

Tak ragu, akupun menulis sebuah pesan untuk si pemilik akun tersebut. Entah benar ia atau bukan aku tak tahu. Pesan yang aku kirim belum mendapat respon dan jawaban yang aku tunggu. Bahkan sampai saat ini.

Dari alis, mata, hidung, dagu, benar-benar mirip dengannya. Tak heran memang dengan alat musik yang tengah dimainkan, karena ia aku kenal memang sebagai seorang yang menggeliti dunia musik. Selain sebagai seorang penyiar radio komunitas, ia sering diminta untuk menjadi seorang pembawa acara dari panggung ke panggung pada acara-acara tertentu. Aku masih ingat, saat pertama kali dia mengajakku untuk jalan. Saat itu seharusnya ia membawakan sebuah acara cukup besar di alun-alun kota, tapi karena ia merasa sudah berjanji denganku ia justru meminta temannya untuk menggantikannya.
Itu adalah sebuah rangkaian acara ramadhan dimana yang menjadi penyanyi pengisi adalah grup band Radja dan Bondan. Aku sebelumnya tak tahu kalau memang seharusnya ia yang membawakan acara tersebut. Di tengah perjalanan saja ia baru mengatakannya. Anehnya malam itu memang kita ingin melihat acara musik tersebut, kenapa tidak ia jalankan saja pekerjaannya toh aku juga masih bisa melihatnya. Tapi setelah aku tanyakan hal itu, jawabannya justru membuatku besar kepala.

"Kalau aku ngisi acara, kamu sama siapa?"

"Aku kan bisa nonton sendiri di depan, kamu ngemci ya ngemci aja.."

"Di sana itu pasti rame, artis besar yang dateng bukan artis lokal!"

"Iya, tapi sebelumnya juga aku pernah kok nonton konser begitu"

"Tetep aku nggak mau!"

"Kenapa, sihhh.."

"Kamu mikir donk, emang aku tega ngemci tapi ninggalin cewek aku sendirian di konser rame begitu..??"

"Atau aku bisa nonton di belakang panggung sama kamu, nggak apa.."

"Udahhh..aku udah minta Al buat gantiin aku. Sekarang kita nonton konser itu bareng-bareng aja kan lebih enak, kamu nggak bakal ada yang gangguin nanti.."

Memang benar, ditempat ramai seperti itu sendirian sebagai seorang cewek itu bahaya. Buktinya aku yang waktu itu udah ditemenin cowok aja masih ada yang ngisengin. Udah gitu rame banget lagi, kesnggol sana..kesenggol sini..kaki keinjek, badan kejepit salah-salah kalau kita nggak kuat bisa jatuh pingsan. Tapi sekali lagi, bener kata dia dan untung dia mau temenin aku.

Itu terakhir kali aku bisa lihat konser musik. Untuk sekarang bahkan sama sekali tak ada yang bisa diajak untuk nonton bareng. Karena kejadian itulah, sampai sekarang aku masih ingat baiknya dia. Walaupun sebenarnya bisa saja dia jahat ke aku, secara usia kita yang lumayan jauh.

Aku yang dulu masih duduk di kelas dua SMP, sedangkan dia sudah tiga tahun lulus SMA saat itu. Dengan perbedaan umur yang dapat dikatakan aku yang masih polos saat itu bisa saja aku dibodohinya, tapi itu tidak ia lakukan. Ia benar-benar menganggapku. Ia juga sangat menghormati aku sebagai perempuan. Ia sangat mengerti bagaimana memperlakukan perempuan dengan lembut.

Aku sempat saat itu menanyakan mengapa ia begitu baik denganku, mengapa ia sangat menganggapku walaupun kita kenal belum lama. Ia menjawab bahwasannya ia saat itu hanya hidup dengan seorang ibu yang sudah tua di kampungnya di Brebes. Ia katakan bahwasannya ia tak pernah sampai ingin membuat seorang perempuan menangis, karena ia mengerti betul bagaimana seorang perempuan begitu pun dengan ibunya yang sama sekali tak ingin ia likai perasaannya.

Benar-benar seorang yang penyayang yang mengerti perasaan perempuan. Sayang saat ini aku sudah kehilangan kontak dengannya. Seorang teman dekatku sempat juga satu angkutan dengannya dan ia bilang bahwasannya saat itu ia dengan seorang perempuan. Dan kabar yang tak kalah mengejutkan sempat terdengar tiga tahun yang lalu bahwasanya ia sudah menikah. Namun tak lama ia sempat menghubungiku dan saat aku tanyakan tentang hal itu, ia menyalahkan kabar burung itu. Ia katakan bahwasanya sama sekali tak sampai pernah ia menikahi seorang perempuan.

Terakhir kali aku melihatnya, seusai konser di pondokku. Secara tak sengaja dan benar-benar tak di duga aku bisa bertemu dengannya di tempat itu. Sayang saat itu aku tak bisa menghampirinya. Mungkin lain waktu akan aku tulis bagaimana pertemuan singkatku dengannya saat itu

Sabtu, 04 Agustus 2012

Friends are..

Ada yang tahu mungkin, mereka ini siapa..??

Mereka semua adalah pengurus bagian keamanan di pondok pesantren Daar El Qolam angkatan 35. Ya, angkatan dimana Saya juga ada di dalamnya sebagai pengurus perpustakaan.

Secara tidak sengaja, siang tadi ada salah satu dari mereka yang kembalimenyapaku melalui akun facebookku. Dia termasuk seseorang yang dulu juga sempat dekat denganku, walaupun tak lebih sebagai seorang teman. Karena itulah saya kembali teringat akan memori yang ada selama Saya berada di pondok pesantren, terlebih untuk koordinasi bagian Amen ini.

Kenapa Saya menyebut koordinasi tersebut Amen dan bukan Keamanan? Karena memang sebutan keamanan disana lebih sering disebut amen, dibandingkan dengan asal kalimatnya keamanan.

Pada bagian ini, kurang lebih ada empat atau lima teman laki-laki yang dekat denganku. Sebagian dari mereka mungkin teman yang memang pernah satu kelas denganku, namun sebagian lagi ada juga yang memang dekat secara tidak sengaja. Seperti salah satunya adalah teman yang aku kenal dari kelas sebelah yang saat itu benar-benar tidak disengaja bisa akhirnya berkenalan dengannya.

Dia adalah laki-laki yang berada di pojok sebelah kiri foto. Seorang berbadan gemuk yang dengan bebas merentangkan tangannya. Namanya Nuim Efkar Anadza. Dia anak seorang dosen universitas islam di daerah Tangerang. Ia juga tinggal di daeran Ciputat dengan keluarganya, meskipun salah satu dariorang tuanya berasal dari daerah Petir

Ingat betul dengan namanya?

Hehheee..ya mungkin karena memang sempat dua kali berada dikelas yang sama dengannya, atau mungkin juga karena banyak teman yang dulu menyambung-nyambungkan namaku dengannya.

Maksudnya?

Jadi kalau di kelas, setiap pergantian study, kan sudah pasti ada pengabsenan ulang. Benar begitu? Nahh..seringnya diwaktu para guru mengabsen anak kelas lebih sering iseng dengan nama yang disebutkan satu persatu. Mereka selalu menyambung nama-nama anak laki-laki dengan anak perempuan dan begitu pun sebaliknya.

Nggak ngerti?
Contohnyaaa..
Guru           :  Fikri..
Anak Kelas :  Permatasari..
Guru           : Devita..
Anak Kelas  : Ruliawan..

Termasuk juga dengan namanya ataupun sebaliknya namaku yang juga dijadikan bahan hiburan mereka.
Guru           : Nuim..
Anak kelas  : Wulan Sary..

Hahhaaa.. ada saja hal yang dijadikan untuk menghilangkan jenuh di dalam kelas. Salah satunya yamemang seperti itu.

Kembali ke teman-temanku di bagian Amen ini. Selain Nuim si gendut, ada juga sebelahnya Agus. Yaa..kalau tidak salah namanya memang Agus, tapi Saya lupa dengan nama lengkapnya. Hehheee..maklum saja, temanku yang satu ini memang tak pernah ada dalam satu kelas denganku. Saya kenal dengannya mungkin karena ulahku juga yang saat itu iseng.

Jadi ada satu teman perempuanku yang suka dengannya, dia bilang Agus itu seperti artis! Hahhaaa.. katanya sih mirip samaaa..Dimas Beck..!! Memang sihhh..anaknya termasuk tinggi, putih, badannya juga sedikit kurus begitu. Karena si teman perempuanku suka malu-malu tapi mau, akhirnya Saya yang jadi mak comblangnya. Tapi alih-alih karena Saya ketahuan yang selama ini mengiriminya surat yang mengatas namakan teman peremmpuan saya tadi, malah dia cuma mau deket sama aku. Hahhaaa.. ada sajaaa..

Lanjut ke temanku yang lain. Ini ada seorang teman yang sempat satu tahun berada dalam kelas yang sama denganku, sama seperti Nuim waktu itu. Namanya Nana Suryana atau biasanya lebih sering di panggil Nasur. Nasur? Iya, Nasur. Karena memang pada saat itu ada dua nama yang sama dalam satu kelas, yaitu Nana. Nana yang satu Nana Suryana dan yang kedua ada Nana Komarudin. Masing-masing dipanggil Nasur dan Nako, sesuai dengan nama lengkap yang mereka miliki

Jika mengingat namanya, Nana suryana. Itu mengingatkan juga dengan pengalaman konyol yang Saya alami selama berada dalam satu kelas yang sama dengannya dan juga dengan Nuim saat itu. Mungkin kalian sudah ada yang membaca postingan bulan kemarin yang menyinggung pengalaman di pondok. Nasur lah yang saat itu sempat seperti menjadi seorang wasit di dalam kelas hanya karena seseorang berusaha dan meminta Saya untuk menjadi pacarnya. Hahhaaay..

Lupakan pengalaman konyol, sekarang coba kita beralih ke temnku yang selanjutnya. Seorang dengan badan gemuk, melebihi berat badan seorang Nuim Anadza (mungkiiiiinn..). Dia berada dibarisan belakang kedua dari kanan foto. Namanya Faris Fauzi Arif (kalau nggak salah..). Temanku yang satu ini memang satu-satunya teman laki-laki yang ngegemesin! Badannya gemuk, kulitnya putih bersih, dan satu lagi yang bikin seneng suaranya yang merdu. Walaupun sedikit malu-malu jika diminta untuk menyanyi, namun suaranya memang bisa dikatakan bagus.

Doi anak dari pengasuh pondok, jadi dia termasuk keluarga besar pondok itu sendiri. Saya akui, untuk temanku yang satu ini memang benar-benar seseorang yang saya sukai. Sukai dalam artian seorang teman yang mampu membuat saya terhibur. Bisa di bilang saya mungkin penggemarnya, jangan salaaahh..si ayah dari Aa (panggilan akrab Faris) juga seorang yang Saya kagumi, lohh...

Beliau guru yang juga sempat mengajar Saya saat itu. Beliau termasuk sosok yang baik hati sebenarnya, mungkin hanya saja karena tampang yang sedikit keras yang membuat orang berpikir beliau jahat.Padahal tidak. Selama Saya diajar oleh beliau tak sampai ada yang dimarahi. Itu membuktikan bahwasanya selama kita tidak melakukan kesalahan, maka tak perlu ada yang ditakuti terlebih jika berhadapan dengan beliau.

Dan satu lagi teman laki-laki yang juga sempat satu kelas denganku adalah Hasbuy. Seorang yang ada pada barisan depan, ketiga dari sebelah kiri foto. Namanya Hasan, tapi karena banyak teman yang memanggilnya buaya jadilah namanya Hasbuy alias Hasan Buaya. Kata mereka sih dia itupunya kelebihan bibir, makanya dipanggil buaya. Padahal menurutku tidak. Dan bahkan memang benar-benar tidak ada kelebihan yang mereka maksud. Yahhh..mungkin hanya sebagai gurauan mereka saja.

Hasan bisa dikatakan adalah teman yang setidaknya sering mendengarkan ceritaku di kelas saat sela pergantian jam pelajaran berlangsung. Dia sering memberiku solusi atau sekedar nasehat ringan jika aku dalam permasalahan.

Begitulah kiranya. Sebenarnya masih banyak yang ingin diceritakan, tapi ini saja dulu  mungkin cukup. Mereka yang tidak disebut dan diceritakan bukan berarti tak mengenalnya. Namun memang disini adalah mereka yang sempat dekat denganku saat itu.

Kamis, 02 Agustus 2012

Enaknya kalau sampe' dimarahin bokin sendiriiii..

Hahhaaa..
Maph ya Deri ku, sayaaank..
Aku pengen iseng ke kamu kali ini. Bukan maksud buat ganggu hubungan kalian, cuma mau tau aja gimana respon kamu kalo aku send wall di akun FBmu. Lagian kamu juga jahat sih ama cewek kamu sendiri. Masa beraninya diem-diem sms aku, ngumpet-ngumpet dari dia. Bodoooh..!!

Jadi, sekali lagi maph yaaa..
Hahhaaa..
Lain kali jangan suka main-main dibelakang cewekmu..!!

Sekali lagi, aku nggak maksud buat ganggu hubungan  kalian. Tapi kalau emang gara-gara kiriman di wall itu bikin kalian ribut, hehheee..
Anggep aja bonus buat kamu, Deri sayaaank..

Makanya jangan nakal jadi cowok,
Emank enaaaakkk..!!

Rabu, 01 Agustus 2012

Bad Time..

Haishhh..
Kalo boleh jahat aku mau matre aja deh ke cowok! Hahhaaa..ketularan penyakit temen sendiri. Tapi kalau nggak boleh ya udah nggak jadi kok, belum di catet ini sama malaikat. Niat jahat sih, jadi malaikat juga bae hati ngasih peluang buat mikir-mikir lagi.

Bosen! Semuanya sama aja, begituuuuu muluuu..!!
Bukan Saya tega, tapi kalian sendiri yang bikin Saya begini..!!

 

Mantan nyebeliiiiiin..!!


Kadang kehadiran seorang mantan itu menjadi sebuah hal yang menarik. Tapi tak jarang juga justru menjadi sebuah hal yang dibenci. Mungkin diantara mereka merasa itu menjadi sebuah hal yang menarikkarena bisa kembali bertemu dan melihat seseorang yang pernah mereka sayangi, orang yang pernah hadir, dekat dan sempat mengisi har-hari mereka. Namun bagi sebagian lagi mereka yang tak menyukai hal itu, mungkin karena benar-benar tak ingin lagi membuka luka yang pernah ada. Memang sulit rasanya, jika sudah merasa tersakiti, walau tak jarang juga banyak dari mereka yang tersakiti bisa memaafkan.
Namun bagiku kali ini bertemu kembali dengan seorang mantan justru hanya membuatku kesal. Mungkin sebelumnyaperlu diketahui, pertemuan ini bukan dan tidak dengan adanya ‘main hati’. Ini free dan memang benar-benar sudah tidak lagi membahas atau bahkan sampai memunculkan kembali perasaan yang dulu ada.
Menyebalkan! Memang benar, semua ini hanya membuatku kesal dengannya. Pantas saja tidak banyak temanku yang juga satu angkatan saat ini mau bergaul dengannya. Sekarang ini dia hanya disibukkan dengan sebuah urusan. Urusan yang mengatasnamakan usaha dan mengagungkan moto sukses di usia muda dengan slogannya ‘Dah*ya*’ yang selalu dan tak henti diucapkan. Yaa..itu sebuah bisnis yang ia kerjakan saat ini. MLM.
Mungkin tidak usah sebut merk,karena akujuga tak ingin dan tak bermaksud untuk menjelek-jelekkan organisasi tersebut. Aku tak tahu betul dan tak banyak mengerti, karena itu semalam aku sempat sedikit kembali mencari informasi tentang organisasi tersebut. Dan ternyata dengan tak disengaja, aku menemukan sebuah akun di sebuah jejaring sosial yang menentang dengan adanya organisasi tersebut.
Karena memang penasaran, dengan ingin tahu seberapa antinya pemilik akun tersebut dengan MLM tersebut maka aku sempat membaca beberapa statemen yang ada di dalamnya. Dari sana aku yang memang tidak banyak mengerti hanya terus membaca, namun dari situlah aku sedikit demi sedikit menemukan beberapa pernyataan yang memang bisa dikatakan benar. Anggapanku tentang benar di sini bukan berarti menyalahkan, sekali lagi bukann. Namun akumerasakan akan adanya kebenaran di dalamnya. Seperti yang dikatakan oleh salah seorang di dalamnya, yaitu
“aku sempet diajakin temenku buat ikutan, tapi karena waktu itu aku nggak ada doku aku tolak. Tapi dy malah ngotot buat aku pinjem temen buat modal. Maksa banget gitu lagi, begitu aku coba pinjem ke dy mlah smaskali nggak dipnjemn”

Mungkin lebih jelasnya lagi, kapan-kapan aku akan pasang langsung deh pernyataannya. Yang jelas, di pernyataan itu menjelaskan bagaimana seseorang menjalankan prospeknya dengan iming-iming mampu membeli mobil setelah beberapa bulan mengikuti kegiatan tersebut.
Mobil..?? ya jelas, siapa sih yang nggak mauu..?? Nah bagi mereka para calon member yang memang merasa tidak memiliki uang untuk dijadikan modal, mereka dengan santai menyarankan pada calon member tadi untuk menjual barang berharga yang mereka miliki. Nah lohhh..
Yaaa..setidaknya aku pernah dan ikut merasakan bagaimana rasanya berada di posisi si calon member tadi. Di keadaan yang sedikit memaksa, aku diminta untuk mengikuti kegitatan tersebut. Setelah aku katakan aku tak ada uang, justru ia menyarankanku untuk menjaul hape yang aku miliki sekarang ini. Parahnya orang yang menawarkanku untuk mengikuti kegiatan itu adalah mantanku sendiri Owhh..tidak bisaaa..!!
Dari awal sih, aku sudah sedikit tidak percaya dengannya. Karena yang aku lihat dia masih di keadaan yang sama, tidak terlihat akan kesuksesan yang sering ia janjikan jika mengikuti organisasi tersebut.Hhhhmm..
Yang aku benci, caranya itu lhooo..
MLM nggak manusiawi yang pernah aku tahu deh pokoknyaaaa..!!